Sukses

Pakar Sebut 3 Paslon di Pilkada Kota Bogor Bakal Bersaing Ketat, Atang-Annida Bisa Unggul

Meski di Pilkada Kota Bogor diikuti oleh lima pasangan calon, namun ia melihat akan terjadi persaingan ketat antara tiga paslon,

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Bogor bakal bersaing ketat menjelang pemungutan suara pada penyelenggaraan Pilkada 2024.

Pengamat politik Universitas Djuanda, Gotfridus Goris Seran, mengatakan meski di Pilkada Kota Bogor diikuti oleh lima pasangan calon, namun ia melihat akan terjadi persaingan ketat antara tiga paslon, yakni nomor urut 2 Atang Trisnanto-Annida Allivia dengan paslon Dedie A Rachim-Jenal Mutaqin dan paslon nomor urut 1 Sendy Fardiansyah-Melli Darsa.

Namun, kencenderungannya elektabilitas pasangan nomor urut 2 Atang Trisnanto-Annida Allivia bakal menyalip dua paslon tersebut.

Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Poldata Indonesia pada pada 1-10 November 2024, paslon Dedie-Jenal, berada di posisi unggul, yakni 33 persen, disusul oleh pasangan Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa sebesar 22 persen.

Kemudian, Atang Trisnanto-Annida Allivia sebesar 21 persen. Pasangan Raendi Rayendra dan Eka Maulana serta pasangan Rena Da Frina-Teddy Risandi berada di posisi terbawah dengan elektabilitas masing-masing 7 persen dan 5 persen.

Sedangkan lembaga survei Charta Politika Indonesia menyatakan paslon Dedie A. Rachim-Jenal Mutaqin tetap masih unggul, yakni 42,0 persen. Kemudian disusul Atang Tristanto-Annida Allivia dengan angka 22 persen.

Selanjutnya, pasangan Sendy Fardiansyah-Melli Darsa 14,3 persen, pasangan Raendi Rayendra-Eka Maulana sebesar 13 persen, dan posisi terakhir padangan Rena Da Frina- Teddy Risandi di angka 4,5 persen.

Survei dilaksanakan pada 8-12 November 2024, yang melibatkan 400 responden secara random tersebar di 6 kecamatan di Kota Bogor.

Sementara, hasil survei UIKA bersama Radar Bogor menempatkan Atang-Annida di posisi 2 dengan perolehan 24,66 persen, selisih sedikit dengan paslon Dedie-Jenal dengan 33,38 persen.

 

2 dari 3 halaman

2 Faktor

Pengamat politik Universitas Djuanda, Gotfridus Goris Seran mengatakan elektabilitas calon kepala daerah di Pilkada Kota Bogor 2024 dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu figur calon dan isu-isu yang berkembang di masyarakat.

"Sosok Dedie-Jenal meskipun memiliki pengalaman di bidang eksekutif dan legislatif, dinilai belum mampu menyelesaikan beberapa isu penting di Kota Bogor, seperti pengangguran, pelayanan dasar, serta masalah penataan kota yang berdampak pada kemacetan dan kebersihan," jelas Goris, Selasa 19 November 2024.

Seran menilai, isu pengangguran, pelayanan dasar dan penataan kota menjadi peluang bagi pasangan-pasangan lain, terutama pasangan Atang-Annida, yang dinilai lebih responsif dalam masalah-masalah tersebut.

Atang, yang memiliki rekam jejak baik dalam dunia pemerintahan, serta Annida, yang dianggap mampu menarik perhatian pemilih muda, dinilainya bakal mampu menyedot elektoral yang semakin besar, terutama di kalangan pemilih muda.

"Bagi pemilih Kota Bogor, Pilkada 2024 menjadi momen penting dalam memilih pemimpin yang diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada dan membawa perubahan positif bagi kota ini," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Peluang

Karena itu, kurang dari 10 hari menjelang hari pemilihan, pasangan Atang-Annida disebut memiliki peluang besar untuk melampaui elektabilitas Dedie-Jenal dan Sendy Fardiansyah-Melly Darsa mengingat adanya potensi peningkatan elektabilitas yang signifikan.

Hal ini juga diprediksi yang disampaikan oleh Peneliti Poldata Indonesia, Fajar Arif Budiman.

"Pasangan Atang-Annida menunjukkan tren yang positif, dengan elektabilitas yang terus naik. Sementara elektabilitas Dedie-Jenal cenderung menurun," ujar Fajar pada Minggu, (17/11/2024).