Sukses

Debat Pilkada, Imam-Ririn Bantah Depok Kota Intoleran

Pasangan Imam-Ririn berusaha menjawab pertanyaan yang dilayangkan moderator yang mengutip hasil riset Setara Institut yang menyatakan Depok Kota Intoleran

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok Nomor Urut 1, Imam Budi Hartono - Ririn Farabi Arafiq memastikan Kota Depok merupakan kota yang toleran dan kaya akan keberagaman. Hal itu dituangkan Imam-Ririn pada sesi ketiga debat Pilkada Depok 2024, gedung JGU, Depok.

Pasangan Imam-Ririn berusaha menjawab pertanyaan yang dilayangkan moderator yang mengutip hasil riset Setara Institut yang menyatakan Depok Kota Intoleran. Calon Wakil Walikota Depok, Ririn Farabi Arafiq menilai, Depok adalah kota yang sangat toleran dan inklusif.

"Tidak benar intoleran, karena warga Depok sangat beragam dan cinta Kebhinekaan serta perdamaian," ujar Ririn, Kamis (21/11/2024).

Ririn menjelaskan, Pemerintah Kota Depok sudah membuat berbagai program untuk semua golongan masyarakat.

"Pendeta, ustadz, biksu dan pemuka agama mendapatkan bantuan yang sama," jelas.

 

2 dari 3 halaman

Perhatikan Kesejahteraan Pemuka Agama

Menguatkan ucapan Ririn, Calon Walikota Depok Imam Budi Hartono mengatakan, Pemerintah Kota Depok juga terus memperhatikan kesejahteraan seluruh pemuka agama di Depok.

"Telah ada 500 lebih bantuan untuk perbaikan rumah peribadatan, sering kami adakan jambore serta kemah lintas agama bersama seluruh tokoh agama di Depok," ucap Imam.

Imam membeberkan, Pemerintah Kota Depok tidak pernah melarang kegiatan beribadah kelompok masyarakat agama manapun. Bahkan Pemerintah Kota Depok menggratiskan semua Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Rumah Ibadah.

"Kita harus mencintai keberagaman dan kedamaian," terang Imam.

 

3 dari 3 halaman

Indeks Kerukunan

Imam mengungkapkan, berdasarkan data yang dikeluarkan Kementrian Agama Republik Indonesia, Kota Depok meraih nilai indeks kerukunan sebesar 73,4 persen. Angka tersebut menunjukkan nilai yang tinggi untuk sebuah kota dalam menjaga kerukunan masyarakat.

"Yang memberi nilai adalah lembaga negara yang sah, bukan lembaga swasta yang bisa membuat nilai berapa saja. Tapi nilai yang paling akurat itu ada di lembaga resmi milik pemerintah, contohnya BPS yang selalu membuat data yang akurat," ungkap.

Imam menuturkan, untuk memperkuat persatuan dan kesatuan warga Depok dalam keberagaman, Paslon Imam - Ririn akan memberikan pemahaman dana insentif bagi pembimbing rohani agar menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan keberagaman di masyarakat.

"Kami punya sahabat tokoh dari berbagai agama. Ketua PGI Kota Depok Pendeta Rolan, lalu ada Pendeta Roki, serta semua unsur FKUB mengatakan bahwa Kota Depok adalah kota yang sangat toleran," pungkas Imam.