Sukses

Kampanye Akbar Pamungkas RIDO, Konser Satu1n Jakarta Bakal Dihadiri Jokowi hingga SBY

Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), akan menggelar konser rakyat bertema Satu1n Jakarta di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2024).

Liputan6.com, Jakarta Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), akan menggelar konser rakyat bertema Satu1n Jakarta di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2024).

Sekretaris Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Basri Baco, mengatakan banyak tokoh nasional akan hadir, termasuk dua mantan presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

"Direncanakan sudah begitu, Bapak Presiden Jokowi sudah insyaallah confirmed hadir. Yang masih tentatif Pak SBY, masih kita minta kepastiannya, karena saat ini memang masih ada kunjungan ke luar daerah," kata Basri kepada wartawan, dikutip Jumat (22/11/2024).

Basri menjelaskan, total akan ada 20.000 orang yang akan memadati lokasi acara kampanye akbar RIDO, terdiri dari pendukung hingga relawan. Konser rakyat Satu1n Jakarta juga akan dimeriahkan oleh artis-artis ternama, di antaranya raja dangdut Rhoma Irama, Elemen dan banyak artis lainnya.

Soal tema konser, Basri menjelaskan, Satu1n Jakarta diangkat dari filosofi Jakarta kota multietnis dari beragam daerah dan budaya. Ia berharap masyarakat Jakarta dapat berpartisipasi aktif pada pemungutan suara pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024.

"Harapannya dengan pesta rakyat Satu1n Jakarta ini, kita semua rakyat Jakarta benar-benar bersatu menghadapi Pilkada Serentak tanggal 27 November nanti dengan penuh kedamaian, dengan penuh kasih sayang dan dengan penuh kebersamaan, sehingga kita bisa melewati proses demokrasi ini dengan baik dan damai," Basri menandasi.

Konser Rakyat Satu1n Jakarta dibuka untuk umum dan gratis. Nantinya konser juga akan diisi hiburan dan pesta kuliner makan gratis dengan total 25 ribu porsi.

 

2 dari 4 halaman

Singgung Janda Miskin saat Kampanye, Ridwan Kamil Dikecam

Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil kembali menarik perhaatian publik. Namun kali ini ia mendapat kecaman, khususnya dari kaum perempuan. Pidato kampanye yang ia lontarkan dalam deklarasi dukungan relawan di Jakarta Timur, Sabtu, 16 November 2024, dinilai mengandung unsur seksis.

Banyak yang marah karena Ridwan Kamil membahas soal janda miskin dalam pidatonya. Dalam pidato saat kampanye Pilkada Jakarta tersebut, ia didampingi oleh Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman dan Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Ali Lubis.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu awalnya menjanjikan bahwa ia dan rekan-rekan seperjuangannya akan menyantuni dan mensejahterahkan janda miskin.

"Nanti janda-janda akan disantuni oleh Pak Habiburokhman, akan diurus lahir-batin oleh Bang Ali Lubis," bunyi celetukan Ridwan Kamil yang berujung viral dan dibagikan sejumlah akun media sosial. Salah satunya adalah akun Twitter atau X, @JhonSitorus_18 pada Kamis, 21 November 2024.

Ridwan Kamil juga bergurau bahwa salah satu rekannya akan bersedia menikahi para janda jika memang cocok. "Nanti akan diberi sembako oleh Bang Adnan. Dan kalau cocok akan dinikahi oleh Bang Ryan," ucapnya.

Gurauan Ridwan Kamil itu disambut oleh riuh tepuk tangan dari para audiens dan relawan yang hadir. "Tepuk tangan untuk wakil-wakil (rakyat) kita," sambung mantan gubernur Jawa Barat itu.

3 dari 4 halaman

Ridwan Kamil Dirujak Netizen

Meski disambut oleh audiens yang menonton secara langsung, tidak sedikit yang mengecam pernyataan kontroversial Ridwan Kamil

Seorang warganet di X (dulunya Twitter) menilai bahwa apa yang dilontarkan Ridwan Kamil berkonotasi seksis dan menganggap perempuan, khususnya janda, sebagai barang yang bisa dibagi-bagi.

"Becandanya gak banget kang! Janda itu perempuan, bukan barang! Kok seakan-akan mau dibagi-bagi. Janda akan diurus lahir batin oleh si A kalau cocok akan dinikahi oleh si B Emang janda2nya pasti mau? Hobi bener mainin isue2 sexiest, Bikin mual," komentar seorang warganet.

"Astaga, habis Suswono sekarang giliran Ridwan Kamil melecehkan perempuan," kecam yang lain.

"Dia benar2 tdk tau apa yg diucapkan atau sengaja melecehkan?” sahut netizen lain.

"Buat yg belum pernah menjanda, guyonan "janda" akan dianggap lucu dan menggelitik. Tapi bagi janda, status janda adalah status yg paling tdk enak, bahkan sempat sy dengar cerita menjadi janda seolah pendosa, pdhl wanita tsb, wanita mulia yg menjaga kehormatannya.,” kata warganet yang lain.

 

4 dari 4 halaman

Mantan Menteri Susi Pudjiastuti Ikut Komentari Pernyataan Ridwan Kamil

Kata "janda" sampai menjadi trending topic di platform X pada Kamis, buntut dari celetukan Ridwan Kamil tersebut. Tak disangka, video berdurasi 37 detik itu juga dikomentari oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Melalui akun X-nya, Susi dengan tegas membela kelompok janda.

"Saya happy happy saja jadi janda. Lebih mandiri ndak usah kerja ngladenin siapa-siapa. Bangga menjadi diri sendiri. ayo mau omong apa?????" cuit Susi pada Kamis.

Unggahan Susi itu langsung mendapat banyak tanda suka dan komentar. Kali ini warganet juga sampai membandingkan tingkat pendidikan Susi yang hanya lulusan Paket C tetapi dianggap lebih bijaksana ketimbang Ridwan Kamil.

Padahal Ridwan Kamil punya riwayat pendidikan yang sangat mentereng, sampai menjadi Profesor Kehormatan. Ia tercatat sebagai Sarjana Teknik ITB (1995), kemudian mendapat gelar Master of Urban Design oleh Universitas California Berkeley (2001).

Suami Atalia Praratya itu mendapatkan gelar Doktor Kehormatan Bidang Administrasi Publik dari Universitas Dong-A Korea Selatan (2019) dan Doktor Kehormatan Bidang Inovasi Pembangunan dan Kepemimpinan University of Glasgow (2024).  Yang terbaru, ayah tiga anak itu juga mendapatkan gelar Profesor Kehormatan dari Gumilyov Eurasian University di Astana, Kazakhstan (2024).

Di bulan lalu, calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta nomor urut 01, Suswono, meminta maaf atas pernyataannya soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran dalam pertemuan dengan Relawan Bang Japar beberapa waktu lalu yang menimbulkan polemik.