Sukses

Dekati Pencoblosan, Survei: Tonny Uloli-Marten Taha Ungguli 3 Paslon Lain di Pilgub Gorontalo 2024

Citra Nasional Network (CNN) merilis hasil survei seminggu menjelang pencoblosan Pemilihan Gubernur atau Pilgub Gorontalo 2024. Bagaimana hasilnya?

Liputan6.com, Jakarta - Citra Nasional Network (CNN) merilis hasil survei seminggu menjelang pencoblosan Pemilihan Gubernur atau Pilgub Gorontalo 2024.

Hasilnya, pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Gorontalo nomor urut 1 Tonny Uloli-Marten Taha masih unggul jauh dari tiga paslon pesaingnya dan mampu meraih angka elektabilitas sebesar 46,1%.

"Dan jika pemilihan diadakan ketika survei digelar, pasangan Tonny Uloli-Marten Taha konsisten selalu unggul di setiap simulasi pilihan calon," ujar Direktur Executive CNN Robby Rosiadi dalam keterangan tertulis, Jumat (22/11/2024).

Dia menjelaskan, hasil survei Pilgub Gorontalo 2024 ini digelar pada 10 sampai 20 November 2024 atau seminggu menjelang pencoblosan pada 27 November 2024.

Robby mengungkapkan, dalam simulasi pertanyaan secara spontan kepada respoden terpilih, jika Pilgub Gorontalo digelar saat ini, maka paslon Tonny Uloli-Marten Taha paling banyak disebut yakni 42,7%.

"Kemudian, pasangan Gusnar Ismail-Idah Syahidah 20,4% dan pasangan Nelson Pomalingo-M Kris Wartabone 16,9%, pasangan Hamzah Isa-Abdurrahman Abubakar Bahmid 3,1%, dan 16,9% responden tidak memberikan jawaban pilihan," terang dia.

Sementara, lanjut Robby, pada simulasi pertanyaan tertutup untuk memilih salah satu dari empat paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo hasilnya pasangan Tonny Uloli-Marten Taha mendapat dukungan sebesar 46,1%. Kemudian, lanjut dia, Gusnar Ismail-Idah Syahidah mendapat dukungan 24,8%.

"Selanjutnya, pasangan Nelson Pomalingo-M Kris Wartabone mendapat 17,3%, sedangkan pasangan Hamzah Isa-Abdurrahman Abubakar Bahmid 3,3%. Sisanya merupakan massa mengambang sebesar 8,5%," terang Robby.

 

2 dari 3 halaman

Hasil Survei Tingkat Kesukaan

Menurut Robby, faktor popularitas merupakan hal mendasar dalam politik elektoral, tidak mungkin dipilih jika tidak dikenal. Tetapi, kata dia, populer juga belum tentu dipilih jika kurang disukai.

"Karena itu, populer saja tidak cukup, citra personal calon juga harus positif. Dan semua itu dimiliki oleh pasangan Tonny Uloli-Marten Taha yang memiliki tingkat popularitas sebesar 80,8% dan tingkat disukai hingga 81,3%," ucap Robby.

"Sementara Gusnar Ismail-Idah Syahidah walaupun tingkat popularitas paling tinggi hingga 86,3%, namun tingkat kesukaan masyarakat pada paslon ini hanya 57,8%. Serta Nelson Pomalingo-M Kris Wartabone tingkat popularitas 68,9% dan tingkat kesukaan 61,2%, kemudian pasangan Hamzah Isa-Abdurrahman Abubakar Bahmid tingkat popularitas 50,1% dan tingkat kesukaan 41,7%," sambung dia.

Menurut Robby, waktu yang tersisa hanya tinggal seminggu, kemungkinan terjadinya perubahan besar masih ada. Namun kemungkinan besar hanya kejadian luar biasa yang bisa membalik situasi di Pilgub Gorontalo 2024 ini.

Apalagi, lanjutnya, strong voter dari keempat pasangan tersebut terlihat jelas, di mana, paslon Tonny Uloli-Marten Taha memiliki 89,8% strong voter dan Gusnar Ismail-Idah Syahidah 84,7% strong voter.

"Lalu pasangan Nelson Pomalingo-M Kris Wartabone 83.1 persen strong voter dan pasangan Hamzah Isa-Abdurrahman Abubakar Bahmid 70,8 persen strong voter," ucap Robby.

 

3 dari 3 halaman

Metodologi Survei

Robby menjelaskan, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Gorontalo yang punya memegang KTP Gorontalo dan memiliki hak pilih dalam Pilkada 2024. Yakni, kata dia, mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

"Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.520 orang berasal dari lima Kabupaten dan satu Kota di Provinsi Gorontalo yang terdistribusi secara proporsional," papar Robby.

Dengan asumsi metode simple random sampling, lanjut dia, ukuran sampel tersebut memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar ±2,51% pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 responden dari total sampel oleh supervisor.

"Dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check), dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti," jelas Robby.