Koalisi Janda Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono, Siap Menangkan 1 Putaran

Liputan6.com, Jakarta - Relawan yang menamakan dirinya Koalisi Janda Pendukung (KJP) RIDO mendeklarasikan dukungan untuk calon gubernur dan wakil gubernur Ridwan Kamil-Suswono dalam ajang Pilkada Jakarta 2024. Mereka siap memenangkan paslon nomor urut 01 itu satu putaran.

“Kita mendukung untuk Bapak RIDO, Ridwan Kamil-Suswono untuk dapat memenangkan suaranya di DKI Jakarta. Karena program- program di RIDO itu adalah benar-benar menyentuh ke seluruh lapisan. Terutama kita ini para janda, tepat sasaran,” tutur Ketua KJP RIDO Sri Widoyanti di Kantor DPD Golkar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).

Sri mengatakan, tentu para ibu tidak ada yang ingin menjadi seorang janda. Namun begitu, keberadaan Ridwan Kamil-Suswono diyakini menjadi sosok yang sangat peduli dengan kehidupan mereka.

“Jadi saya di sini dengan inisiatif sendiri, dengan panggilan teman-teman semua. Bahwa sedih rasanya, kalau status janda ini kadang-kadang diplintir-plintir (jadi bahan politis). Betul ya bu ya? Dengan adanya Bapak Ridwan Kamil dan Bapak Suswono, ingin mengangkat para janda. Tujuannya itu Bu,” jelas dia.

Menurutnya, Ridwan Kamil-Suswono memperhatikan para janda lantaran memiliki program untuk anak yatim dan lansia. Mereka pun merasa akan diakomodir urusan hidupnya sebagai warga Jakarta.

“Dan di sini, mohon maaf, saya juga selaku janda. Bukan dari keinginan kita, bahwa kita ingin menjadi janda. Jadi ini adalah takdir ya, jadinya bukan kita ingin-ingin. Jadi dengan adanya program ini, yang memperhatikan kita adalah Bapak Ridwan Kamil dan Suswono. Jadi RIDO, kita mendukung program-program yang benar-benar menyentuh untuk terpenuhi kebutuhan para yatim dan para lansia,” ungkapnya.

Sri mengklaim, KJP RIDO memiliki jumlah relawan yang mencapai 10 ribu orang, yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Mendekati waktunya hari pencoblosan, mereka akan bergerak lebih masif untuk membantu Ridwan Kamil-Suswono, khususnya menepis sentimen negatif terhadap keduanya terkait penggunaan kata janda selama kampanye.

“Ini kita langsung bersikap ke masyarakat. Salah satunya dengan adanya program-program, ini kan kita langsung menyampaikan. Dan kita para janda juga nanti kita akan melakukan pelatihan-pelatihan. Mereka juga kan misalnya mengikuti program-program UKM, program-program yang macam-macam, yang dapat berkarya. Jadi para janda juga punya karya kekaryaan,” kata dia.

“Jadi bukan hanya sekadar program-program ini saja, kan di sini ada program UMKM dan segala macam. Jadi mereka bisa mandiri,” Sri menandaskan.