Sukses

Dharma: Survei Hanya Penggirinan Opini, Rakyat Jangan Terpengaruh

Dharma menyoroti bahwa Jakarta memiliki sekitar 8,3 juta penduduk yang masuk dalam daftar pemilih tetap, namun survei sering kali dilakukan dengan sampel yang sangat kecil.

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto menyoroti ketidakadilan dalam penggunaan survei sebagai alat untuk memengaruhi opini publik. Hal ini dikatakannya saat kampanye akbar di Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu, (23/11/2024).

“Tentang survei, bagaimana survei yang hanya ratusan sampai beberapa ribu orang saja dianggap mewakili semua warga? Itu adalah cara memanipulasi mindset warga. Itu adalah pengiringan opini. Ini adalah operasi intelijen yang mereka lakukan supaya kekuatan uang mengatur kemenangan mereka,” tegas Dharma di hadapan pendukungnya.

Dharma menyoroti bahwa Jakarta memiliki sekitar 8,3 juta penduduk yang masuk dalam daftar pemilih tetap, namun survei sering kali dilakukan dengan sampel yang sangat kecil. 

“Penduduk Jakarta ada sekitar 8,3 juta yang masuk ke dalam daftar pemilih tetap. Tetapi cukup dengan 800 (sampai) seribu orang mereka mengklaim persentase daripada pemilih yang pro kepada mereka atau bagian daripada kita,” ujarnya

Lebih lanjut, Dharma mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh hasil survei yang menurutnya hanya alat untuk menggiring opini.

“Jadi saya berharap jangan kita terpengaruh. Backing kita adalah Allah SWT dan rakyat adalah pendorong utama untuk mewujudkan semua impian keluarga kita,” ungkap Dharma.

Dharma menegaskan bahwa apapun hasilnya nanti, ia akan tetap berada di pihak rakyat.

“Doakan kami agar hati kami tetap lurus dan tidak pernah tamak. Walaupun kami tidak dapat memimpin Jakarta, tetapi hati kami akan selalu melindungi rakyat,” ujar Dharma, yang disambut tepuk tangan meriah dari pendukungnya.

2 dari 2 halaman

Dharma Soroti Banyak PHK di Jakarta: Siapa yang Buat Kebijakan? Pastinya Bukan dari Independen

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto menggelar kampanye akbar di Kaliders, Jakarta, Sabtu (23/11/2024). Dalam kampanye ini, Dharma-Kun menyoroti kondisi ekonomi Jakarta yang kian memburuk.

Dharma menegaskan bahwa Jakarta saat ini sedang tidak baik-baik saja, terutama akibat dampak pandemi yang belum sepenuhnya pulih.

“Hari ini kita juga tahu bahwa Jakarta sedang tidak baik-baik saja. Saat ini PHK masif, banyak yang tidak punya kerja, karena sementara pabrik yang tersisa masih berjuang akibat ekonomi hancur oleh pandemi yang lalu,” ujar Dharma dalam pidatonya.

Menurut Dharma, banyak perusahaan yang sudah tutup, dan pabrik-pabrik lokal satu per satu tumbang akibat kebijakan impor yang tidak berpihak kepada rakyat. 

“Siapa yang membuat kebijakan itu? Bukan dari independen pastinya, pastinya dari partai,” tegasnya.

Dharma juga menyoroti kontradiksi di Jakarta, kota dengan ekonomi terbesar di Indonesia, yang justru menyisakan kemiskinan dan kelaparan bagi sebagian besar warganya. 

“Hari ini kita pahami, banyak yang hilang pekerjaan, jadi tambah miskin di Jakarta. Kota dengan ekonomi terbesar di negara ini, tetapi banyak yang kelaparan,” tutur Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 tersebut.

Dharma menyerukan pentingnya gotong royong untuk mengatasi masalah yang dihadapi Jakarta. 

“Hari ini kita pahami, bila kita diam saja, bila kita tidak mulai bangkit bersama, gotong royong, bersatu sesuai adab yang diajarkan orang tua kita, maka banyak rakyat Jakarta yang bakal terusir dari rumahnya sendiri, karena tidak mampu membayar biaya hidup di Jakarta. Kota dengan ekonomi terbesar di negeri ini,” tegas Dharma.