Sukses

BPBD DKI Catat Ada 25 Kelurahan di Jakarta Berpotensi Terendam Banjir saat Pencoblosan

Yohan mengatakan, berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta ada 571 TPS dari total 14.835 TPS yang tersebar di setiap kelurahan di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memetakan wilayah rawan banjir ketika diguyur hujan untuk mengantisipasi mendirikan tempat pemungutan suara (TPS) di lokasi tersebut saat pencoblosan, 27 November 2024.

"BPBD DKI Jakarta terus berkoordinasi dengan KPU, Polri/TNI, dan masyarakat untuk memastikan tempat pemungutan suara tidak didirikan di area yang berpotensi terendam banjir saat hari pencoblosan," kata Kapusdatin Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2024).

Yohan mengatakan, berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta ada 571 TPS dari total 14.835 TPS yang tersebar di setiap kelurahan di Jakarta.

Saat ini, BPBD DKI Jakarta mencatat ada 25 dari 267 kelurahan di Jakarta yang masuk dalam daerah rawan banjir. Oleh sebab itu, BPBD menyiagakan 267 personel Petugas Penanggulangan Bencana/TRC di setiap kelurahan.

"BPBD menyiagakan 267 personel Petugas Penanggulangan Bencana/TRC pada setiap kelurahan di Jakarta sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana terutama saat hari penyoblosan," ucap Yohan.

Wilayah-wilayah tersebut antara lain Kelurahan Pluit, Pademangan Barat, dan Rorotan di Jakarta Utara. Kemudian, Kelurahan Rawa Buaya, Tegal Alur, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, dan Kembangan di Jakarta Barat.

Lalu, ada Kelurahan Pondok Labu, Cipete Utara, Petogogan, Cipulir, Pondok Pinang, Bangka, Jati Padang, Pejaten Timur, dan Ulujami di Jakarta Selatan.

Adapun di Jakarta Timur ada Kelurahan Rambutan, Cawang, Cililitan, Cipinang Melayu, Kebon Pala, Makasar, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.

2 dari 3 halaman

Kapolda Metro Jaya Beberkan Jumlah TPS Rawan pada Pilkada 2024 di Wilayahnya

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mencatat setidaknya 32.570 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang diamankan pada saat Pilkada serentak 2024. Dari jumlah itu, enam TPS masuk kategori rawan.

"Pengklasifikasian TPS yang telah dilakukan Terdapat 32.570 TPS yang akan diamankan dengan 4 kriteria, yaitu kriteria TPS kurang rawan 32.187 TPS, TPS rawan 330 TPS, TPS sangat rawan 6 TPS, dan TPS khusus 47 TPS," kata dia kepada wartawan, Senin (25/11/2024).

Karyoto menjelaskan, Polda Metro Jaya akan mengawal dan mengamankan pemilihan 3 gubernur, 4 wali kota, dan 3 bupati. Tentunya ini akan memiliki potensi kerawanan yang berbeda di masing-masing daerah pemilihannya.

Untuk itu, dia mengingatkan kepada seluruh personel agar melakukan analisa dan mapping lokasi TPS ditempat bertugas.

"Pahami kerawanan dan potensi gangguan di setiap lokasi TPS tersebut. Koordinasi selalu dengan petugas di TPS, tingkatkan sinergitas dan kolaborasi antara seluruh personel pengamanan maupun stakeholder terkait. Karena hal itu adalah kunci utamakeberhasilan operasi," ujar dia.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, pihaknya mengidentifikasi ada kategori kurang rawan, kemudian rawan, sangat rawan, dan khusus.

Dia kemudian merincikan. Adapun, TPS yang rawan terletak di Jakarta Timur dan Pulau Seribu.

"Tentunya rekan-rekan tadi bertanya, apa kategori sangat rawan? TPS yang sangat rawan itu ada 6, ya ada 6, 5 di Jakarta Timur, 1 di Pulau Seribu," ujar dia.

Sementara itu, dia menambahkan TPS sangat rawan itu dilihat dari berbagai sisi. "Apa kategori TPS ini dikatakan sangat rawan? Ada 2, yang pertama terkait dengan socio-demografis, yang kedua terkait dengan faktor geografis," ujar dia.

3 dari 3 halaman

TPS Khusus

Sedangkan, TPS khusus jumlahnya 47 TPS. Dia menyebut, lokasinya ada di Lapas dan Rutan.

"Kenapa disebut khusus? Karena yang diamankan ini lokasi TPS-nya ada di Lapas, dan juga di rutan-rutan kantor kepolisian ya, di Polsek, di Polres, di Polda itu ada rutan nya, itu juga diamankan," terang dia.

Ade Ary mengatakan, Poda Metro Jaya, telah melakukan antisipasi. Sehingga, ia meyakini jajaran siap untuk mengamankan pemungutan suara dan penghitungan suara.

"Ada, ada (penambahan personel). Itu masing-masing ada polanya, tidak kami sampaikan di sini karena itu strategi ya, strategi yang tidak boleh dibaca lawan," ujar dia.

"Tapi kami punya polanya bahwa dalam TPS yang kurang rawan itu ada komposisinya, antara petugas kami dengan petugas LINMAS, kemudian di TPS rawan, TPS sangat rawan, di TPS khusus itu ada komposisinya masing-masing," dia menandaskan.

Video Terkini