Sukses

Jose Collantes dan sang putri, Kehity (5) mengunjungi makam istrinya Silvia Cano yang meninggal karena COVID-19 sebulan lalu di Pemakaman Katolik di Santiago, Chili, 5 Agustus 2020. Mereka yang selamat dari pandemi dan yang kehilangan orang yang dicintai, tragedi itu tetap ada. (AP/Esteban Felix)
1/9

Jose Collantes dan sang putri, Kehity (5) mengunjungi makam istrinya Silvia Cano yang meninggal karena COVID-19 sebulan lalu di Pemakaman Katolik di Santiago, Chili, 5 Agustus 2020. Mereka yang selamat dari pandemi dan yang kehilangan orang yang dicintai, tragedi itu tetap ada. (AP/Esteban Felix)

Selengkapnya
Jose Collantes berlutut di samping putrinya Kehity setelah karena kehilangan ibunya, Silvia Cano, yang meninggal karena COVID-19 dua bulan sebelumnya, di teras rumah tempat mereka tinggal dengan saudara perempuan Jose di Santiago, Chili, pada 5 Agustus 2020. (AP/Esteban Felix)
1/9

Jose Collantes berlutut di samping putrinya Kehity setelah karena kehilangan ibunya, Silvia Cano, yang meninggal karena COVID-19 dua bulan sebelumnya, di teras rumah tempat mereka tinggal dengan saudara perempuan Jose di Santiago, Chili, pada 5 Agustus 2020. (AP/Esteban Felix)

Selengkapnya
Jose Collantes mengangkat tirai mendorong putrinya Kehity kembali dari teras, tempat dia ingin menyendiri, dan bergabung kembali dengan pesta ulang tahun di rumah teman, dua bulan usai ibunya, istrinya Silvia Cano, meninggal karena COVID-19 di Santiago, Chili pada 23 Agustus 2020. (AP/Esteban Felix)
1/9

Jose Collantes mengangkat tirai mendorong putrinya Kehity kembali dari teras, tempat dia ingin menyendiri, dan bergabung kembali dengan pesta ulang tahun di rumah teman, dua bulan usai ibunya, istrinya Silvia Cano, meninggal karena COVID-19 di Santiago, Chili pada 23 Agustus 2020. (AP/Esteban Felix)

Selengkapnya
Jose Collantes memeluk sang putri, Kehity saat menidurkannya pada malam hari di rumah tempat mereka tinggal bersama saudara perempuan Jose, dua bulan setelah istrinya meninggal karena Covid-19 di Santiago, Chili, 17 Agustus 2020. “Saya tidak ingin menyerah,” kata Jose. (AP/Esteban Felix)
1/9

Jose Collantes memeluk sang putri, Kehity saat menidurkannya pada malam hari di rumah tempat mereka tinggal bersama saudara perempuan Jose, dua bulan setelah istrinya meninggal karena Covid-19 di Santiago, Chili, 17 Agustus 2020. “Saya tidak ingin menyerah,” kata Jose. (AP/Esteban Felix)

Selengkapnya
Kehity Collantes (5) tersenyum pada gambar ibunya, Silvia Cano yang meninggal karena COVID-19 pada usia 37 tahun, di rumah tempat dia tinggal bersama ayah dan bibinya di Santiago, Chili, 19 Agustus 2020. "Ayah, ayah, mengapa ibu meninggal?" Kehity bertanya pada ayahnya, Jose. (AP/Esteban Felix)
1/9

Kehity Collantes (5) tersenyum pada gambar ibunya, Silvia Cano yang meninggal karena COVID-19 pada usia 37 tahun, di rumah tempat dia tinggal bersama ayah dan bibinya di Santiago, Chili, 19 Agustus 2020. "Ayah, ayah, mengapa ibu meninggal?" Kehity bertanya pada ayahnya, Jose. (AP/Esteban Felix)

Selengkapnya
Jose Collantes membantu putrinya, Kehity mengerjakan pekerjaan rumahnya bersama saudara perempuan Jose, dua bulan setelah sang istri meninggal karena COVID-19 di Santiago, Chili, 6 Agustus 2020. Kematian COVID-19 seringkali menjadi awal perjalanan baru bagi mereka yang terdampak. (AP/Esteban Felix)
1/9

Jose Collantes membantu putrinya, Kehity mengerjakan pekerjaan rumahnya bersama saudara perempuan Jose, dua bulan setelah sang istri meninggal karena COVID-19 di Santiago, Chili, 6 Agustus 2020. Kematian COVID-19 seringkali menjadi awal perjalanan baru bagi mereka yang terdampak. (AP/Esteban Felix)

Selengkapnya
Jose Collantes mendapat pelukan dari sang putri, Kehity saat berhenti di lampu merah, tiga bulan setelah kematian istrinya akibat COVID-19 di Santiago, Chili, 6 September 2020. Mereka yang selamat dari pandemi dan yang kehilangan orang yang dicintai, hidupnya tidak pernah sama. (AP/Esteban Felix)
1/9

Jose Collantes mendapat pelukan dari sang putri, Kehity saat berhenti di lampu merah, tiga bulan setelah kematian istrinya akibat COVID-19 di Santiago, Chili, 6 September 2020. Mereka yang selamat dari pandemi dan yang kehilangan orang yang dicintai, hidupnya tidak pernah sama. (AP/Esteban Felix)

Selengkapnya
Kehity Collantes (5) melihat ke arah cahaya di taman bersama ayahnya untuk bertemu teman keluarga, dua bulan setelah kematian sang ibu akibat COVID-19 di Santiago, Chili, 30 Agustus 2020. Kematian COVID-19 seringkali menjadi awal perjalanan baru bagi mereka yang terdampak. (AP/Esteban Felix)
1/9

Kehity Collantes (5) melihat ke arah cahaya di taman bersama ayahnya untuk bertemu teman keluarga, dua bulan setelah kematian sang ibu akibat COVID-19 di Santiago, Chili, 30 Agustus 2020. Kematian COVID-19 seringkali menjadi awal perjalanan baru bagi mereka yang terdampak. (AP/Esteban Felix)

Selengkapnya
Jose Collantes memegang foto keluarga yang dicetaknya setelah sang istri meninggal karena COVID-19, di dalam rumahnya di mana dia merawat putri mereka yang berusia lima tahun, Kehity, dan mereka tinggal bersama saudara perempuannya di Santiago, Chili, Minggu, 6 September 2020. (AP/Esteban Felix)
1/9

Jose Collantes memegang foto keluarga yang dicetaknya setelah sang istri meninggal karena COVID-19, di dalam rumahnya di mana dia merawat putri mereka yang berusia lima tahun, Kehity, dan mereka tinggal bersama saudara perempuannya di Santiago, Chili, Minggu, 6 September 2020. (AP/Esteban Felix)

Selengkapnya
Jose Collantes dan sang putri, Kehity (5) mengunjungi makam istrinya Silvia Cano yang meninggal karena COVID-19 sebulan lalu di Pemakaman Katolik di Santiago, Chili, 5 Agustus 2020. Mereka yang selamat dari pandemi dan yang kehilangan orang yang dicintai, tragedi itu tetap ada. (AP/Esteban Felix)
Jose Collantes berlutut di samping putrinya Kehity setelah karena kehilangan ibunya, Silvia Cano, yang meninggal karena COVID-19 dua bulan sebelumnya, di teras rumah tempat mereka tinggal dengan saudara perempuan Jose di Santiago, Chili, pada 5 Agustus 2020. (AP/Esteban Felix)
Jose Collantes mengangkat tirai mendorong putrinya Kehity kembali dari teras, tempat dia ingin menyendiri, dan bergabung kembali dengan pesta ulang tahun di rumah teman, dua bulan usai ibunya, istrinya Silvia Cano, meninggal karena COVID-19 di Santiago, Chili pada 23 Agustus 2020. (AP/Esteban Felix)
Jose Collantes memeluk sang putri, Kehity saat menidurkannya pada malam hari di rumah tempat mereka tinggal bersama saudara perempuan Jose, dua bulan setelah istrinya meninggal karena Covid-19 di Santiago, Chili, 17 Agustus 2020. “Saya tidak ingin menyerah,” kata Jose. (AP/Esteban Felix)
Kehity Collantes (5) tersenyum pada gambar ibunya, Silvia Cano yang meninggal karena COVID-19 pada usia 37 tahun, di rumah tempat dia tinggal bersama ayah dan bibinya di Santiago, Chili, 19 Agustus 2020. "Ayah, ayah, mengapa ibu meninggal?" Kehity bertanya pada ayahnya, Jose. (AP/Esteban Felix)
Jose Collantes membantu putrinya, Kehity mengerjakan pekerjaan rumahnya bersama saudara perempuan Jose, dua bulan setelah sang istri meninggal karena COVID-19 di Santiago, Chili, 6 Agustus 2020. Kematian COVID-19 seringkali menjadi awal perjalanan baru bagi mereka yang terdampak. (AP/Esteban Felix)
Jose Collantes mendapat pelukan dari sang putri, Kehity saat berhenti di lampu merah, tiga bulan setelah kematian istrinya akibat COVID-19 di Santiago, Chili, 6 September 2020. Mereka yang selamat dari pandemi dan yang kehilangan orang yang dicintai, hidupnya tidak pernah sama. (AP/Esteban Felix)
Kehity Collantes (5) melihat ke arah cahaya di taman bersama ayahnya untuk bertemu teman keluarga, dua bulan setelah kematian sang ibu akibat COVID-19 di Santiago, Chili, 30 Agustus 2020. Kematian COVID-19 seringkali menjadi awal perjalanan baru bagi mereka yang terdampak. (AP/Esteban Felix)
Jose Collantes memegang foto keluarga yang dicetaknya setelah sang istri meninggal karena COVID-19, di dalam rumahnya di mana dia merawat putri mereka yang berusia lima tahun, Kehity, dan mereka tinggal bersama saudara perempuannya di Santiago, Chili, Minggu, 6 September 2020. (AP/Esteban Felix)

FOTO: [FEATURE] Menata Kehidupan Setelah Kehilangan

Bagi banyak orang yang selamat dari pandemi COVID-19 dan mereka yang kehilangan orang yang dicintainya, tragedi tersebut tetap ada dan hidup mereka tidak lagi pernah sama.
Editor:
Arny Christika Putri
Photographer:
Liputan6.com

Foto Terkini

Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) bersama Emil Elestianto Dardak saat melakukan registrasi pelantikan dan pemeriksaan kesehatan di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Minggu (16/2/2025). (Liputan6.com/Angga Yuniar)12
News
24 Kepala Daerah Terpilih Tidak Hadir pada Pemeriksaan Kesehatan Hari Pertama
Para kepala daerah terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 mendatangi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melakukan registrasi pelantikan dan menjalani pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan bagi kepala daerah terpilih dilaksanakan di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 16-17 Februari 2025. Ini merupakan pemeriksaan kesehatan dasar termasuk pemeriksaan gula darah, tensi dan sebagainya. Pemeriksaan ini untuk memastikan kesiapan kesehatan seluruh kepala daerah yang akan dilantik. Untuk diketahui, seluruh kepala daerah terpilih hasil Pilkada serentak 2024 akan dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis 20 Februari 2025. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengatakan pihaknya telah mengundang 239 kepala daerah untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di hari pertama. Di hari pertama pemeriksaan kesehatan, Minggu (16/2/2025), dari 239 kepala daerah terpilih yang mendapat undangan, terdapat 24 yang berhalangan hadir.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto (kiri), yang juga Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo saling menyapa di atas panggung pada puncak perayaan ulang tahun ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). (ADITYA AJI/AFP)7
News
Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Puncak Perayaan Ulang Tahun ke-17 Partai Gerindra
Acara puncak perayaan ulang tahun ke-17 Partai Gerindra dihadiri sejumlah tokoh politik, salah satu di antaranya adalah Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Momen perayaan ulang tahun ke-17 Partai Gerindra diwarnai dengan pemberian sebuah keris untuk Jokowi yang diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Untuk diketahui, puncak Hari Ulang Tahun HUT ke-17 Gerindra digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). Perayaan ini dihadiri sejumlah tokoh politik, mulai dari jajaran menteri Kabinet Merah Putih hingga ketua umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
Pekerja memilah kue kering di Toko Roti Gelora, Jatinegara, Jakarta, Sabtu (15/2/2025). (Liputan6.com/Angga Yuniar)7
Bisnis
Penyaluran KUR Ditarget Naik hingga Rp300 Triliun pada 2025
Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) naik hingga Rp300 triliun pada 2025. Hal ini agar program KUR dapat menjangkau lebih banyak UMKM dan berdampak besar bagi ekonomi masyarakat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (24/12/2024), merumuskan kebijakan strategis untuk optimalisasi KUR di tahun 2025. Salah satunya mengakomodir penerapan Innovative Credit Scoring (ICS) sebagai salah satu opsi dalam menentukan kualitas calon debitur KUR. Target penyaluran KUR maksimal sampai dengan Rp300 triliun yang ditetapkan pemerintah dengan mempertimbangkan kecukupan anggaran subsidi bunga/subsidi marjin KUR Tahun Anggaran 2025. Peningkatan target ini juga seiring kinerja KUR yang positif pada 2024.
Seorang flyboarder (tengah) memberi hormat saat gladi bersih sehari jelang upacara pembukaan latihan angkatan laut multilateral Komodo 2025 di pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada 15 Februari 2025. (SONNY TUMBELAKA/AFP)7
News
Ragam Atraksi Warnai Persiapan Pembukaan Latihan Angkatan Laut Multilateral Komodo 2025 di Bali
21 kapal perang dari berbagai negara dan 17 kapal perang TNI AL akan mengikuti latihan angkatan laut multilateral Komodo 2025. Latihan dengan nama Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 akan berlangsung di Bali pada 15 hingga 22 Februari 2025. Kegiatan ini akan diikuti sejumlah negara, di antaranya Australia, Prancis, India, Jepang, Malaysia, Pakistan, Filipina, Rusia, Singapura, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam, Iran, Korea Selatan, dan China. Rangkaian kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 akan diawali dengan upacara pembukaan di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. Sementara, latihan laut akan dilaksanakan di Selat Badung dan perairan utara Laut Bali.
Pelakon memainkan musikal sinematik City of Love di Plenarry Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (14/2/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)12
Showbiz
Rayakan Perjalanan Cinta, City of Love Hadir di Bulan Kasih Sayang
Musikal sinematik City of Love digelar bertepatan dengan bulan kasih sayang. Mulai 14 hingga 16 Februari 2025, musikal sinematik City of Love hadir menyuguhkan kisah perjalanan cinta yang patut dirayakan. City of Love menceritakan sebuah perjalanan yang penuh makna serta lika-liku hubungan sepasang muda-mudi, Sandya dan Kala. Perjalanan cinta Sandya dan Kala sempat tak direstui karena kisah masa lalu kedua orangtua mereka, Badai dan Kasih. Mengambil latar cerita era 1930-an, musikal sinematik City of Love dikombinasikan dengan sentuhan modern.
Penyandang disabilitas netra menunjukkan kartu khusus disabilitas di Stasiun BNI City, Jakarta, Jumat (14/2/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)8
Bisnis
Usung Kesetaraan Pelayanan, KAI Luncurkan Kartu Disabilitas untuk Pengguna KRL Jabodetabek
PT KAI Commuter meluncurkan kartu khusus disabilitas yang dapat digunakan sebagai identitas penyandang disabilitas. PT KAI Commuter juga meluncurkan kartu multi trip guna meningkatkan aksesibilitas layanan KRL untuk memenuhi hak penyandang disabilitas. Dengan diluncurkannya kartu disabilitas, KAI berharap tidak ada lagi pengguna KRL Jabodetabek yang merasa tidak terlayani dengan baik, termasuk penyandang disabilitas. Untuk mendapatkan kartu tersebut, para penyandang disabilitas tidak dikenai biaya. Namun, untuk perjalanan, para penyandang disabilitas pengguna layanan KRL Jabodetabek tetap dikenakan biaya sesuai rute yang dituju.
Pengunjung mengamati produk sepatu saat gelaran Jakarta Sneaker Day di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (14/2/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)8
Gaya Hidup
Dibuka Hari ini, Jakarta Sneaker Day Hadirkan 120 Jenama Sepatu
Jakarta Sneaker Day (JSD) 2025 menampilkan sekitar 120 jenama sepatu ternama dari dalam dan luar negeri. Dibuka hari ini, Jumat (14/2/2025), Jakarta Sneaker Day (JSD) akan berlangsung hingga 16 Februari 2025. Untuk diketahui, Jakarta Sneaker Day (JSD) menjadi wadah berkumpul bagi para pecinta sneaker dan komunitas streetwear di Indonesia. Tahun ini, Jakarta Sneaker Day (JSD) hadir dengan konsep yang lebih segar serta eksplorasi sneakers yang melampaui batasan lifestyle. Mengusung tema “Sole of the Game,” JSD 2025 siap membawa pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung dan pecinta sneaker.
Lumpur dan bebatuan menutupi Pacific Coast Highway, dekat zona Kebakaran Palisades, selama badai di Malibu, California, pada tanggal 13 Februari 2025. (AGUSTIN PAULLIER/AFP)6
Global
Pasca-Kebakaran, Banjir Lumpur Ancam California Selatan
Lumpur dan bebatuan menutupi Pacific Coast Highway, dekat zona Kebakaran Palisades, selama badai di Malibu, California, pada 13 Februari 2025 sore waktu setempat. Akibatnya beberapa wilayah diterjang banjir lumpur. Hujan deras juga memicu kekhawatiran terbawanya puing-puing bekas kebakaran hutan dan lahan. Badan Cuaca Nasional (NWS) Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan banjir di Kawasan Malibu dan Pacific Palisades.
Dalam foto yang diunggah, Regina Phoenix menunjukkan pesona luar biasa dengan baju adat Thailand, Chut Thai, yang memperlihatkan keindahan budaya tradisional negeri gajah putih. Suasana yang elegan dan berkelas terlihat saat Regina duduk di kursi berlapis emas dengan latar belakang yang klasik. Senyum lembutnya menambah daya tarik, membuat setiap orang yang melihatnya terpesona. (Liputan6.com/IG/@reginaaphx)4
Hot
Potret Regina Phoenix Pakai Chut Thai Busana Tradisional Thailand, Bak Putri Kerajaan
Regina Phoenix, sosok yang belakangan ini mencuri perhatian publik, terlihat anggun saat liburan di Bangkok, Thailand. Wanita yang dikenal sebagai penari ini tak hanya memikat dengan bakatnya, tetapi juga dengan penampilannya yang menawan. Dalam momen tersebut, Regina mengenakan baju adat Chut Thai, membuat banyak netizen mengaguminya dan menyebutnya bak putri kerajaan.
Film ini mengisahkan pengalaman mistis yang dialami sekelompok mahasiswa di sebuah rumah kost dan diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Bandung pada tahun 2007. Dalam film ini, aktor kelahiran 14 Oktober 2000 ini berperan sebagai Brii yaitu seorang mahasiswa yang terjebak dalam pengalaman mistis bersama teman-temannya di rumah kost yang angker. (Liputan6.com/IG/@erdin.werdrayana)4
Hot
Potret Erdin Werdrayana Hadiri Gala Premiere Film Horor Rumah Teteh: Story of Helena
Erdin Werdrayana hadiri acara gala premiere film Rumah Teteh: Story of Helena pada (12/2/2025) di Bandung Indah Plaza (BIP). Film tersebut merupakan film kedua yang dibintangi oleh Erdin Werdryana sepanjang kariernya. Seperti diketahui Erdin mulai debut di dunia seni peran pada tahun 2019 lewat sinetron Cinta Anak Muda. Aktingnya makin matang, tak heran jika kemudian ia kepakkan sayap jadi bintang film.

Copyright © 2025 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved