Grafiti tertulis di dinding rumah yang ditinggalkan di lingkungan Farol maceio, negara bagian Alagoas, Brasil, 6 Maret 2022. Farol adalah salah satu lingkungan yang telah ditinggalkan karena ancaman penurunan tanah yang disebabkan oleh tambang Braskem. (AP Photo/Eraldo Peres)

Reruntuhan sekolah yang terbengkalai di kawasan Pinheiro Maceio, negara bagian Alagoas, Brasil, 6 Maret 2022. Sekolah tersebut terbengkalai karena ancaman penurunan tanah akibat tambang Braskem yang memaksa lebih dari 55 ribu orang mengungsi dari rumah mereka rumah di Maceio. (AP Photo/Eraldo Peres)

Paulo Sergio Doe mengunjungi rumah-rumah terlantar di lingkungan Pinheiro Maceio, negara bagian Alagoas, Brasil, 6 Maret 2022. Doe dibesarkan di Pinheiros dan menolak untuk meninggalkan rumahnya yang terancam oleh penurunan tanah yang disebabkan oleh tambang Braskem. (AP Photo/Eraldo Peres)

Rumah-rumah terbengkalai di kawasan Bebedouro, Maceio, negara bagian Alagoas, Brasil, 7 Maret 2022. Kawasan Bebedouro terbengkalai karena amblesan tanah akibat tambang Braskem yang memaksa lebih dari 55 ribu orang mengungsi dari rumah mereka. (AP Photo/Eraldo Peres)

Anak-anak bermain selama hari kegiatan yang diselenggarakan oleh gereja Baptis di lingkungan Pinheiro Maceio, negara bagian Alagoas, Brasil, , 6 Maret 2022. Gereja menolak untuk menutup pintunya meskipun bangunannya terancam penurunan tanah yang disebabkan Tambang Braskem. (AP Photo/Eraldo Peres)

Rumah-rumah kosong di lingkungan Bom Parto berdiri di sebelah laguna Mundau di Maceio, Brasil, 7 Maret 2022. Lingkungan Bom Parto telah ditinggalkan karena penurunan tanah yang disebabkan tambang Braskem, memaksa lebih dari 55 ribu orang mengungsi dari rumah mereka. (AP Photo/Eraldo Peres)

Paulo Sergio Doe menunjukkan sketsa pohon keluarga di dinding rumah tetangga yang rusak di kawasan Pinheiro, Maceio, Brasil, 6 Maret 2022. Keluarga itu telah mengosongkan rumahnya, salah satu dari banyak rumah yang rusak akibat penurunan muka tanah yang disebabkan tambang Braskem. (AP/Eraldo Peres)