Karena cuaca ekstrem di awal tahun, musim persik mereka, yang biasanya berakhir di bulan Agustus, berakhir hari ini. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Pearson Farm mengatakan mereka biasanya mengirimkan buah persik ke pelanggan mereka selama 10 minggu. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

tetapi karena kekurangan buah persik, mereka hanya melakukannya selama empat minggu. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Petani persik di Georgia mengatakan bahwa gelombang panas yang melanda negara bagian itu pada bulan Februari dan dua musim dingin yang terjadi di akhir musim menyebabkan mereka kehilangan lebih dari 90% hasil panen mereka tahun ini. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Lawton Pearson, seorang petani buah Persik mengatakan “Kami mengalami beberapa hasil panen, beberapa tahun yang buruk,” “tetapi kami tidak mengalami hal seperti ini sejak tahun 1955.” (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Tahun ini, dia mengeluh, “kami tidak memiliki tanaman persik.” (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Siapa pun yang pernah mengunjungi Georgia tahu betapa seriusnya penduduk setempat mengonsumsi buah persik mereka. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Mereka bisa, menumisnya, memanggangnya; mereka memanggangnya menjadi tukang sepatu dan keripik dan remah-remah dan, tentu saja, memakannya segar. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Saat musim dingin di Georgia menjadi lebih hangat karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, para ilmuwan khawatir akan semakin sulit untuk menanam buah persik di Negara Bagian Persik. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)