Liputan6.com, Jakarta - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) resmi menjadi partai politik Indonesia sejak 26 Juli 2011. Partai yang dipimpin Surya Paloh ini berawal dari berdirinya organisasi massa (ormas) bernama sama yang didukung tiga aktivis muda, yakni Patrice Rio Capella, Jeffrie Geovanie, dan Ichsan Loulemba pada 2009.
Ormas Nasdem berubah wujud menjadi partai dengan kesadaran gagasan Restorasi Indonesia yang diusung Nasdem sulit diwujudkan bila hanya mengandalkan anggota ormas yang tersebar di berbagai partai politik. Perubahan ini menuai pro dan kontra, dan akhirnya Sri Sultan Hamengkubuwono X mengundurkan diri dari ormas Nasdem pada 6 Juli 2011. Pasalnya, ia tidak pernah berkomitmen untuk menjadikan Nasdem sebagai partai dan memiliki komitmen pribadi untuk menjadi kader Golkar.
Partai Nasdem pertama kali mengikuti pemilihan umum (pemilu) pada 2014 dan berhasil meraih nomor urut pertama. Sebagai pemain baru, partai berlambangkan lingkaran biru dengan dua siluet oranye di tengah ini berhasil masuk ke dalam posisi sepuluh besar, tepatnya di peringkat ke-8 dengan perolehan 8.402.812 suara (6,72%).
Advertisement
Di tahun yang sama pula, Nasdem memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) yang dinilai dapat membantu menjalankan 'politik gagasan' Restorasi Indonesia. Selain itu, JK juga adalah kawan politik Surya Paloh sejak masih di Partai Golkar.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dukung Jokowi Capres 2019
Partai yang masih berusia tujuh tahun ini rela mengeluarkan dana hingga Rp 600 miliar untuk menerbitkan tabloid Kawan Jokowi, mencetuskan slogan 'Jokowi adalah Kita', dan membentuk Pusat Informasi Relawan sebagai bentuk komitmen dukungannya.
Dalam pemilu 2019, Partai Nasdem mendapat nomor urut 5. Partai ini menjadi partai pertama yang menyatakan dukungannya kepada Jokowi untuk Pemilihan Presiden 2019.
Dukungan ini disampaikan secara langsung Surya Paloh pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV dan HUT ke-6 Nasdem November lalu. Partai Nasdem juga mendengungkan slogan. 'Jokowi Presidenku, Nasdem Partaiku' sebagai salah satu bentuk kampanyenya.
Â
Reporter:Â Melissa Octavianti
Advertisement