Liputan6.com, Jakarta - Peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Profesor Siti Zuhro meminta media sebagai arus utama harus dapat menjadi acuan dengan menjaga profesionalitas selama proses Pemilu 2019.
"Media kita, apalagi harus merespons pemilu dan kampanye, harus tetap menjadi sarana sumber berita dipercaya, akurat dan menjadi acuan," ujar Siti, seperti dilansir Antara, Selasa (23/10/2018).
Ia berharap, tidak terdapat rasa suka atau tidak suka masyarakat pada suatu media karena keterkaitan pemilik media dengan salah satu kubu politik. Karena, kata Siti, media memiliki tugas menyampaikan informasi.
Advertisement
"Untuk menjadi acuan yang dipercaya masyarakat, diperlukan perjuangan insan pers meluruskan pandangan bahwa media dapat menjadi petunjuk dan acuan yang mencerahkan," ucapnya.
Siti mengingatkan media untuk kembali pada niat awal dibentuknya yakni keberpihakan menyampaikan informasi dan menyuarakan masyarakat.
Secara tataran filosofi, kata dia, pers Indonesia dinilainya sudah bagus, tetapi secara empiris perlu dipertanyakan.
"Saya sedih, media ini berdiri niatnya apa. Kalau kami PNS diajari, di LIPI saya bekerja untuk negara, abdi masyarakat. Kalau pers itu apa," kata Siti.
Untuk menjalankan peran sistem peringatan dini, kata dia, pers harus profesional, memahami kode etik, berpihak pada keadilan dan tidak bias.
Siti Zuhro menegaskan masyarakat membutuhkan pembelajaran politik sehingga media dengan partai politik harus dapat mencerahkan masyarakat.
Â
Â