Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqe berpesan kepada semua pihak agar tetap menjaga persatuan dan jangan terpecah-belah hanya karena perbedaan pilihan politik pada Pemilu, Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Indonesia ini negara paling plural dan kita harus saling mengingatkan untuk bersatu. Dalam demokrasi, intinya kita harus saling menghormati. Jangan terpecah-belah hanya karena beda pilihan politik," ujar Jimly, seperti dilansir Antara, Selasa (23/10/2018).
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu juga menyoroti situasi politik yang kian memanas akibat aksi saling hujat antarpendukung dua pasangan capres-cawapres yang berkompetisi di pemilu Pilpres 2019.
Advertisement
"Semua kata-kata jorok digunakan untuk bagaimana menjatuhkan lawan, itu kampungan! Jangan memaksakan orang lain untuk mengikuti pilihan kita," ucapnya.
Jimly menegaskan, pada tahun politik, kegaduhan juga begitu nyata di media sosial (medsos). Karena itu ia meminta masyarakat, khususnya mahasiswa dan kaum milenial untuk lebih bijak dalam menggunakan medsos.
"Akhir-akhir ini medsos digunakan untuk menghina dan menjatuhkan lawan politik, itu kebiasaan tidak baik. Kalau ada orang yang kaya gitu, berarti kampungan. Kita mahasiswa milenial jangan kampungan. Kita harus saling menghormati perbedaan," kata Jimly.
Mantan ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu juga kembali mengimbau tentang pentingnya mengutamakan persatuan, meskipun ada perbedaan pilihan dalam soal politik dan pemimpin.
"Sebab, semua calon pemimpin bangsa yang berkompetisi dalam politik adalah saudara dalam satu Tanah Air," jelas Jimly.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: