Liputan6.com, Cilacap - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta para kader bekerja lebih keras untuk memenangkan Pemilu 2019. Dia mengingatkan bahwa kemenangan Presiden Joko Widodo belum begitu memaksimalkan suara partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.
Hasto mengatakan, pada 2014 suara Jokowi mencapai 67 persen. Sementara, PDIP di angka 27 persen.
"Artinya apa, ada yang mendukung Pak Jokowi belum mendukung kita," ujar Hasto dalam safari kebangsaan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (25/11/2018).
Advertisement
Hasto menargetkan, suara PDIP sekurangnya 30 persen. Maka itu dia menugaskan para kader sampai tingkat bawah untuk merebut suara dukungan Jokowi yang belum memilih PDIP.
"Karena kalau kita bisa mendapatkan 30 persen ini memperkuat pemerintahan Pak Jokowi," kata Hasto.
Dia mengingatkan lawan dalam Pemilu Serentak 2019 ini, ini tidak hanya kekuatan capres. Tetapi juga partai pengusungnya. Lawan utamanya adalah Partai Gerindra.
Hasto juga menyoroti sikap Partai Demokrat yang membiarkan kadernya bebas memilih capres di Pilpres 2019. Menurut Hasto, langkah Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut untuk menyelamatkan partai.
"Itu energi positif bagi kita termasuk di Cilacap ini kita harus optimis bisa turun ke bawah," ucap Sekjen PDIP ini.Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jateng Lumbung Suara
Sementara itu, Hasto masih optimistis Jawa Tengah masih menjadi kandang banteng atau lumbung suara PDIP. Dari survei, elektabilitas PDIP di Jawa Tengah masih tertinggi.
'Survei terakhir elektabilitas PDI Perjuangan di Jawa Tengah mencapai 46 persen," kata Hasto.
Dia pun menyanjung kerja kader militan di Jawa Tengah. Serta, bagaimana peran Ketua DPD Jateng Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul terbukti menjaga kandang banteng. Kata Hasto, berkatnya gerakan ganti presiden tidak laku di Jateng.
"Karena itu gerakan ganti presiden tak laku di Jawa Tengah," kata Hasto.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement