Liputan6.com, Bandung - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta prajurit TNI harus bisa tetap menjaga stabilitas keamanan negara seiring dengan memasuki tahun politik atau Pemilu Serentak 2019 mendatang.
"Tugas pokok mereka kecuali melawan musuh juga membantu kepolisian untuk bantu pengamanan negeri ini," ujar Wiranto saat memberikan pembekalan kepada Danrem-Dandim di Pussenif, Kota Bandung, Jawa Barat, seperti dilansir Antara, Rabu (28/11/2018).
Dia menilai, peran TNI dan Polri sangat sentral dalam mengamankan berbagai agenda penting nasional. Stabilitas keamanan negara, kata Wiranto, berdampak pada lancarnya kegiatan politik 2019.
Advertisement
"Kita tekankan ke sana peran mereka (TNI) itu juga bisa membantu kepolisian dalam hal-hal masalah keamanan nasional," ucapnya.
Wiranto mengaku telah memetakan daerah rawan terjadi konflik Pemilu. Dari seluruh wilayah yang telah diidentifikasi, menurutnya memiliki tingkat kerawanan berbeda-beda.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Daerah Rawan Pemilu
Wiranto kemudian mencontohkan, indeks kerawanan di Papua akan berbeda dengan di Aceh, begitu pula di Jakarta. Dari hasil pemetaan itu, kata dia, pemerintah berupaya menekan potensi konflik.
"Kerawanannya ada, tinggal kita laksanakan operasi-operasi tertentu maka bisa menekan berikutnya menurun," tuturnya.
Dia menyebut, indeks pemetaan rawan konflik serta upaya penyelesaiannya telah diterapkan pada Pilkada Serentak 2018. Hasilnya, kata Wiranto, tidak ada gejolak politik yang berarti di suatu daerah.
"Kemarin kan aman, bukan jatuh dari langit, yang mau ngaco ya ada, tapi kita bisa menetralisir itu sehingga kondisinya menjadi sangat kondusif," jelas Wiranto.
Advertisement