Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat, meminta para kader partai tersebut di Kota Medan untuk mengawasi administrasi persyaratan Pemilu jelang hari pemungutan suara. Salah satu yang terpenting adalah mengawasi formulir C6 atau undangan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bisa memilih.
"Tolong dijaga diawasi formulir C6, jangan sampai pendukung-pendukung kita tidak mendapat surat panggilan," ucap Djarot saat memberikan arahan dalam konsolidasi Pileg dan Pilpres 2019 di Garuda Plaza Hotel, Medan, Sabtu (15/12/2018).
Hal ini berdasarkan pengalamannya saat maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018 lalu. Saat itu, dia mendapat laporan banyak pendukungnya tak memperoleh formulir C6.
Advertisement
"Itu terjadi kemarin di Medan, pendukung Djoss (Djarot-Sihar) tidak diundang," kata Djarot.
Karena itu, dia meminta para kader PDIP memastikan para pendukung Jokowi-Ma'ruf dan PDIP pada Pemilu 2019 memperoleh formulir C6.
"Pastikan dia memilih Jokowi-Ma'ruf Amin, pastikan ia memilih PDI Perjuangan," ujar Djarot.
Selain itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini meminta kader untuk memperkuat para saksi di Pemilu nanti. Bila perlu jemput para yang sakit agar bisa menyalurkan hak pilihnya.
"Kedua apa, perkuat saksi kita. Bukan hanya mengawal suara, kalau bisa jemput pemilih yang sakit, ada angkutan jemput, jemput," tuturnya.
Awasi Partisipasi Politik di Medan
Dia pun juga meminta para kader mewaspadai rendahnya partisipasi politik di kota Medan. Agar keikursertaan masyarakat tinggi, Djarot Syaiful Hidayat mengimbau kadernya lebih masif menyosialisasikan program Jokowi dari pintu ke pintu.
"Medan terkenal tingkah partisipasi politik rendah. Saya perkirakan pilpres bisa 75 atau 80 persen. Pastikan tingkat partisipasi tinggi, makanya programnya door to door. Sampaikan siapa Pak Jokowi dan Kiyai Ma'ruf Amin. Bandingkan Pak Jokowi dengan sebelah," pungkasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Advertisement