Liputan6.com, Malang - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, Jawa Timur memasang kamera pengintai atau CCTV demi keamanan logistik Pemilu 2019. Harapannya agar tempat penyimpanan logistik tersebut bisa terpantau setiap saat.
Menurut Ketua KPU Kota Malang Zaenuddin, seluruh logistik untuk kebutuhan Pemilu, baik Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 sudah tiba, sehingga perlu mendapat penjagaan secara ketat.
Oleh karena itu, kata dia, pemasangan CCTV perlu dilakukan untuk meningkatkan keamanan di gudang penyimpanan logistik.
Advertisement
"Selain memasang CCTV di beberapa titik gudang penyimpanan, kami tetap melakukan pengamanan (penjagaan) selama 24 jam, sehingga pengawasan logistik Pemilu dilakukan berlapis," ujar Zaenuddin, seperti dikutip dari Antara, Selasa (15/1/2019).
Dia mengaku, pengamanan logistik Pemilu juga selalu dikoordinasikan dengan para pemangku kepentingan terkait. Dan, kata Zaenuddin, saat ini semua kebutuhan logistik dalam kondisi aman dan tidak kekurangan apapun.
"Logistik Pemilu 2019, baik untuk Pilpres maupun Pileg yang berlangsung pada 17 April mendatang itu akan didistribusikan ke tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 2.352 titik," ucapnya.
Zaenuddin menjabarkan, logistik Pemilu 2019 yang sudah datang antara lain kotak suara, bilik suara, bantalan, coblosan, gembok, segel, dan lem perekat. Kemudian juga alat tulis kantor (ATK) seperti spidol dan bolpoin.
"Seluruhnya sudah disimpan dan ditata rapi di gudang," terang dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembagian Logistik Pemilu
Zaenuddin menjelaskan, untuk masing-masing TPS mendapat jatah lima kotak suara, sehingga secara keseluruhan ada 11.894 buah kotak suara.
Untuk bilik suara, kata dia, di tiap TPS disediakan empat unit atau 9.407 unit bilik suara secara keseluruhan, sedangkan jumlah bantalan dan coblosan sama dengan jumlah bilik suara.
"Pada setiap TPS disediakan lima buah kotak suara karena dalam Pemliu 2019 ada lima pemilihan, yakni pemilu legislatif DPRD Kota Malang, kemudian pemilu legislatif DPRD Provinsi Jawa Timur, pemilu legislatif DPR RI, pemilu presiden, dan pemilu untuk DPD," paparnya.
Menurutnya, logistik untuk keperluan Pemilu yang masih kurang adalah dalam bentuk formulir. Antara lain, kata dia, formulir A, BA, C1-C7, dan surat suara.Rencananya, formulir tersebut tiba Februari mendatang, namun khusus untuk surat suara diperkirakan baru tiba pada Maret mendatang.
"Berdasarkan data dari KPU, jumlah pemilih di Kota Malang mencapai 623.185 orang. Terbagi dalam pemilih laki-laki 305.364 jiwa atau 49 persen dan pemilih perempuan 317.821 jiwa atau 51 persen," ucap Zaenuddin.
Hanya saja, lanjut dia, dari jumlah pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) tersebut, pemilih milenial (di bawah 30 tahun) mencapai 172.035 pemilih, disabilitas 1.316 pemilih atau sekitar 0,227 persen.
"Harapan kami persentase warga yang memilih tidak menyalurkan aspirasi politiknya alias golput pada Pemilu 2019 menurun," jelas Zaenuddin.
Advertisement