Sukses

Parpol Tak Sokong Biaya, Kampanye Caleg Berpotensi Gunakan Dana Ilegal

Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) August Mellaz meyakini politik uang pada Pileg 2019 masih akan terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) August Mellaz meyakini politik uang pada Pileg 2019 masih akan terjadi. Kegiatan 'transaksi' suara itu dilakukan sebagai persaingan sesama calegdi internal partai.

Dalam diskusi, August mengungkapkan akan terjadi kanibalisme oleh calon legislatif di internal. Tujuannya untuk meningkatkan popularitas sang caleg ketimbang partai politik itu sendiri.

“Posisi yang muncul adalah personal vote adalah tujuan utama. Untuk dapat popularitas yang tinggi dia akan spending biaya sendiri, biaya kampanye sendiri. Dia bersaing dengan parpolnya sendiri,” kata August di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (8/2/2019).

Menurut August, peran partai politik dalam pembiayaan para kadernya yang mencalonkan diri sebagai legislator tidak maksimal mengingat partai politik saat ini banyak yang tidak bisa menerima atau mendatangkan sumbangan dari badan usaha.

Oleh sebab itu, para caleg berjuang sendiri mendanai kegiatan kampanyenya. Mereka kebanyakan berpotensi dari sumber ilegal.

“Partai politik hanya sekadar lembaga, yang dia terima nominasi kemudian daftar caleg mereka ke KPU selebihnya lost. Kalau kita enggak aware ini ada wilayah luas aktornya berlomba-lomba, caleg membiayai kampanye dan sumbernya berpotensi sumber ilegal,” tandasnya.

Ilegal yang dimaksud August yakni adanya permintaan timbal balik oleh sponsor terhadap caleg yang telah disokong dana kampanye.

August menilai sejatinya hal ini menjadi sorotan publik yang saat ini dianggap terpaku hanya pada pemilihan Presiden saja.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com