Sukses

KPU Badung Manfaatkan Valentine untuk Sosialisasikan Pemilu ke Milenial

Sosialisasi pemilu itu dilakukan di kawasan Kuta, Bali oleh KPU Badung.

Liputan6.com, Badung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Badung, Bali, memanfaatkan Hari Valentine atau hari kasih sayang untuk menyosialisasikan Pemilu 2019 ke generasi milenial. Sosialisasi itu dilakukan di kawasan Kuta, Bali.

"Kegiatan ini memang sengaja lakukan dengan memanfaatkan momentum Hari Valentine, untuk menyasar segmen pemilih milenial dan pemilih pemula agar menggunakan hak pilihnya nanti," ujar Ketua KPU Kabupaten Badung, I Wayan Semara Cipta, di Kuta, Bali, Kamis (14/2/2019) seperti dilansir Antara.

Pada sosialisasi tersebut, KPU Badung bersama jajaran penyelenggara pemilu se-Kuta dan generasi milenial yang tergabung dalam Relawan Demokrasi dan duta Jegeg Bungan Desa Adat Kuta, membagikan ratusan tangkai bunga mawar kepada pengendara dan masyarakat di Monumen Ground Zero dan Pantai Kuta.

"Keterlibatan langsung generasi milenial dalam sosialisasi ini membuktikan bahwa generasi muda sekarang peduli terhadap masa depan bangsa," kata Semara.

Selain pembagian bunga, mereka membawa sejumlah alat peraga dan spanduk yang berisi ajakan, untuk menyukseskan jalannya pemilu dengan bahasa yang lebih dekat dengan anak muda.

"Saatnya menggunakan hak pilih, buktikan cintamu dengan datang ke TPS pada Rabu 19 April 2019," isi salah satu spanduk.

"Dengan bahasa ajakan seperti ini, kami berharap segmen anak muda dan pemilih pemula bisa lebih sadar dalam menggunakan hak pilihnya. Generasi muda tidak boleh golput dan menjadi antipati, namun harus bertanggung jawab kepada bangsa," kata Semara Cipta.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Juga Sasar Pekerja Industri Pariwisata

Selain menyasar para milenial, Wayan Semara Cipta menjelaskan, sosialisasi tersebut digelar di kawasan pariwisata Kuta untuk menyasar para pekerja dan pelaku industri pariwisata setempat.

"Sebelumnya, tingkat partisipasi masyarakat di Kuta dan Kuta Selatan dalam menggunakan hak pilihnya termasuk minim. Hal itu mengakibatkan jumlah golput juga sangat tinggi di dua wilayah ini, dibandingkan dengan daerah lain di Badung," kata Semara.

Menurut dia, minimnya angka partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih di kawasan itu, dikarenakan sebagian besar masyarakat Kuta dan Kuta Selatan bekerja di bidang pariwisata yang saat berlangsungnya Pemilu sulit mendapatkan izin bekerja.

"Oleh karena itu kami melakukan sosialisasi hari ini di kawasan pariwisata untuk mengajak para pekerja wisata menyalurkan hak pilih dan mengimbau pemilik usaha agar memberikan izin atau dispensasi kepada karyawannya," ujar Semara.