Liputan6.com, Jakarta Menko Polhukam Wiranto menyatakan sistem zonasi yang diberlakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada kampanye terbuka, akan menghindari gesekan antarpendukung pasangan calon.
"Tidak dimungkinkan adanya tabrakan massa yang sedang berkampanye, yang mendukung kontestan-kontestan itu. Baik capres-cawapres, maupun caleg-caleg itu," ucap Wiranto usai menggelar rapat koordinasi persiapan pengamanan kampanye terbuka, di kantornya, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Meski sudah diatur, Wiranto tak menampik kerawanan-kerawanan tersebut hilang seluruhnya. Karena masih ada kegiatan lain selain rapat terbuka, yaitu seperti pertemuan terbatas maupun tertutup di basis-basis mereka.
Advertisement
"Ini sangat mungkin masih ada pergesekan massa. Namun, disini aparat kemanan, Polisi-TNI, sudah menggelar kekuatan yang cukup untuk dapat mencegah terjadinya gesekan-gesekan massa, yang kemudian mengakibatkan konflik," jelas Wiranto.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Peran Masyarakat
Meski demikian, lanjut dia, semua ini bukan hanya pihak pemerintah dan penyelenggara saja yang harus berperan untuk menghindari dari gesekan.
"Kami mengimbau, ini bukan pekerjaan semata-mata para pemangku, kepentingan penyelenggaraan pemilu. Tapi betul-betul ini kerja bersama antara masyarakat, pemilih, para parpol, para kontestan, timnya untuk bersama-sama mematuhi," tukasnya.
"Ini intinya, mematuhi apa yang telah ditentukan oleh penyelenggara pemilu, KPU, Bawaslu, semuanya ada. dan itu sudah diarahkan untuk bagaimana agar tahapan berikutnya ini dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik," pungkas Wiranto.
Advertisement