Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, meski dianggap belum lolos ambang batas masuk parlemen, elektabilitas partainya terus meningkat. Hal ini terkait hasil survei Litbang Kompas yang memprediksi partainya tak lolos masuk parlemen.
"Hasil yang diperlihatkan lembaga-lembaga survei itu yang penting dilihat trennya. Di survei Kompas ini kalau dilihat sebelumnya kami 0,4 persen, sekarang 0,9 persen. Jangan dilihat angka absolutnya itu. Lihat trennya," kata Raja Juli, Kamis (21/3/2019).
"Jadi tren PSI itu selalu naik, meski angka yang dikeluarkan Litbang Kompas sangat rendah," sambungnya.
Advertisement
Dia mengatakan, beberapa lembaga survei juga menunjukkan elektabilitas PSI selalu naik. Bahkan, ada lembaga survei yang menyatakan PSI sudah mencapai empat persen.
"Tapi di berbagai lembaga survei lain trennya juga sama. Naik, bahkan ada yang menyatakan sudah di angka empat persen. Dan semuanya masih dalam rentang margin of error sehingga kami masi optimis melihat hasil survei Kompas tersebut," ucap Raja Juli Antoni.
Meski begitu, Raja Juli Antoni menegaskan partainya akan tetap berusaha menaikkan elektabilitas. Salah satunya dengan terus berkeliling ke seluruh daerah dan menggunakan strategi dari pintu ke pintu.Â
"Semua caleg juga mengetuk pintu rakyat dan pintu hati tanpa lelah. Insyaallah di 17 April mendatang akan berbuah manis," ucap Sekjen PSI itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Survei Litbang PSI
Hasil survei terbaru yang digelar Litbang Kompas akhir Februari hingga awal Maret 2019 memprediksikan tidak ada dari empat partai pendatang baru yang lolos ke DPR karena gagal memenuhi ambang batas sebesar 4 persen.
Dikutip dari Harian Kompas, Kamis (21/3), elektabilitas empat partai baru itu adalah PSI (0,9%), Berkarya (0,5%), Garuda (0,2%), sementara Perindo (1,5%).
Sementara resistensi pemilih terhadap PSI menjadi tertinggi mencapai 5,6 persen masyarakat. Dengan kata lain, pimpinan partai Grace Natalie menjadi partai yang paling ditolak masyarakat.
Selanjutnya adalah Perindo, dengan resistensinya 1,9 persen. Kemudian Berkarya resistensinya 1,3 persen. Dan terakhir Garuda yang nilai resistensinya 0,9 persen.
Â
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka
Advertisement