Liputan6.com, Jakarta - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei tentang elektabilitas partai politik pada Pemilu 2019. Tingkat elektabilitas parpol pada pemilu tahun ini didominasi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebesar 25,9 persen.
"Diprediksikan 3 partai papan atas akan diisi oleh PDIP sebesar 25,9 persen, Gerindra 13,3 persen, dan Golkar 9,4 persen," ujar peneliti CSIS Arya Fernandes dalam paparan survei nasional bertajuk 'Menjelang 17 April 2019: Pertarungan antara Elektabilitas dan Mobilisasi Pemilih', di Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Selanjutnya, tingkat elektabilitas PKB sebesar 7 persen, Demokrat 5,5 persen, PKS 4,6 persen, Nasdem 4,3 persen, PPP 3 persen, PAN 2,5 persen, Perindo 1,1 persen, Hanura 0,8 persen, PSI 0,5 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,2 persen, Garuda 0,1 persen, Berkarya 0,1 persen, belum menentukan pilihan 3,2 persen, dan tidak jawab/rahasia 18,2 persen.
Advertisement
"Perubahan dukungan pemilih dan perolehan suara partai terutama di partai menengah dan kecil, diperkirakan masih mungkin terjadi. Hal itu dipengaruhi karena masih cukup tingginya responden yang merahasiakan pilihan saat survei dilakukan. Kampanye dan mobilitas caleg juga diperkirakan akan membuat konstelasi berubah, terutama di partai menengah dan kecil," tuturnya.
Jika dilihat basis suara parpol berdasarkan wilayah, Partai Gerindra meraih angka tertinggi di DKI Jakarta yakni sebesar 25,0 persen. Disusul PDIP sebesar 17,5 persen serta PPP dan PKS dengan nilai sama yakni 3,8 persen. Namun 4,3 persen responden di Jakarta memilih tidak menjawab.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Daerah Dominasi
Sementara PDIP mendominasi wilayah Jawa Barat dan Banten dengan angka 28,6 persen disusul Gerindra sebesar 20,5 persen, Golkar 11,4 persen, dan PKS 7,6 persen. Di wilayah ini responden yang tidak menkawab sebesar 9,5 persen.
Wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sangat didominasi oleh PDIP yakni sebesar 40,0 persen disusul PKB 10,6 persen, Golkar 10,0 persen dan Gerindra 6,5 persen. Sedangkan 17,1 persen responden tidak menjawab.
Jawa Timur didominasi PKB sebesar 21,6 persen disusul PDIP 17,5 persen, dan Gerindra 7,8 persen. Jumlah responden yang tidak menjawab di wilayah ini juga cukup tinggi yakni 27,5 persen.
Wilayah Sumatera didominasi Gerindra dengan raihan angka 16,2 persen disusul PDIP sebesar 15,4 persen, dan Golkar 8,0 persen. Namun responden yang tidak menjawab juga sangat tinggi yakni 23,4 persen.
Kalimantan didominasi PDIP dengan angka 43,8 persen, disusul Golkar 16,2 persen, dan Gerindra 13,8 persen. Responden yang tidak menjawab hanya 2,3 persen.
Sulawesi kembali didominasi PDIP dengan angka 19,3 persen, disusul Golkar sebesar 12,9 persen, dan Gerindra 12,1 persen. Responden yang tidak menjawab sebesar 18,6 persen.
Di wilayah NTB, NTT, dan Bali didominasi oleh PDIP dengan angka 34,7 persen. Disusul Golkar sebesar 14,9 persen, dan Demokrat 9,9 persen. Gerindra di wilayah ini hanya memperoleh angka 4,0 persen. Sedangkan yang tidak menjawab atau merahasiakan pilihannya sebesar 16,8 persen.
Wilayah Maluku dan Papua juga masih didominasi suara PDIP yakni sebesar 21,4 persen disusul Nasdem dan Demokrat masing-masing 12,9 persen. Golkar dan Gerindra juga sama-sama memperoleh angka 11,4 persen. Sementata yang tidak memilih sebesar 5,7 persen.
Survei ini dilakukan di 34 provinsi di seluruh Indonesia pada periode 15-22 Maret 2019. Survei ini menggunakan sampel sebanyak 2.000 orang kemudian divalidasi menjadi 1.960 orang dengan margin of error sebesar 2,21 persen.
Advertisement