Sukses

Warga Badui Berkomitmen Tidak Golput pada Pemilu 2019

Masyarakat Badui yang tinggal di kawasan tanah hak ulayat di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, berkomitmen tidak masuk ke golongan putih atau golput pada Pemilu 2019.

Liputan6.com, Lebak - Masyarakat Badui yang tinggal di kawasan tanah hak ulayat di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, berkomitmen tidak masuk ke golongan putih atau golput pada Pemilu 2019. Mereka berkomitmen menggunakan haknya pada 17 April mendatang.

"Kita sebagai warga tentu wajib berpartisipasi menggunakan hak suara dan tidak golput pada pesta demokrasi itu," kata Santa (45) warga Badui saat dihubungi di Lebak, Minggu 31 Maret 2019 seperti dilansir Antara.

Masyarakat Badui juga memiliki kewajiban untuk berpartisipasi menggunakan hak suara pada Pemilu 2019 untuk memilih presiden, wakil rakyat dan perwakilan daerah. Sama seperti masyarakat Indonesia yang lain.

Terlebih, pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali untuk melahirkan pemimpin yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Karena itu, masyarakat Badui sebagai warga negara yang baik tentu wajib menggunakan hak suara pada pemilu tersebut.

"Kami bersama warga lainnya akan berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak politiknya dan tidak golput," Santa menegaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jaga Perdamaian

Pemuka adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Saija mengatakan masyarakat Badui siap melaksanakan pesta demokrasi dengan damai dan aman. Mereka pun berjanji mempercayakan suara sesuai hati nurani dan berdasarkan penilaian rekam jejak calon pemimpin.

"Kami menyerahkan kepada warga Badui untuk pilihan tanpa politik uang," kata Saija.

Sementara itu Pengawas Pemilu kawasan hak ulayat masyarakat Badui di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Ardi mengatakan, jumlah warga Badui yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu 2019 tercatat 6.873 jiwa terdiri dari laki-laki 3.641 jiwa dan perempuan 3.232 jiwa dan tersebar di 27 TPS.

Saat ini, masyarakat Badui pada Pemilu 2019 kebingungan karena kartu suara tidak ada foto calon wakil rakyat.

Padahal, pemilu sebelumnya terdapat foto dan tulisan nama anggota DPR, DPRD provinsi, kabupaten dan kota.

"Kami berharap KPU hanya tinggal tiga pekan lagi dapat mengoptimalkan sosialisasi pemilu 2019 agar warga Badui memahami dan mengetahui tata cara pencoblosan yang baik dan benar," kata Ardi.