Liputan6.com, Bogor - Ichsanudin (49) tak bisa membendung keinginannya untuk menjadi anggota dewan. Ia nekat mencalonkan diri sebagai calon legislatif untuk DPRD Kota Bogor dari Dapil 5 Kecamatan Tanahsareal.
Ichsan, sapaan akrabnya, menjadi satu-satunya caleg yang bekerja sebagai manusia milenium atau humanoid. Cara kampanye yang dilakukan pun dengan mendatangi setiap rumah warga, sesuai dengan pekerjaanya yakni sebagai manusia milenium.
Baca Juga
Dari ujung rambut hingga kaki dilumuri cat berwarna silver (perak) atau warna emas. Penampilannya yang nyentrik tak lain untuk menarik perhatian masyarakat dan memilihnya.
Advertisement
Setiap ada kegiatan kampanye Capres-Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin di Bogor, caleg Partai Perindo ini tak pernah absen. Seperti biasa, ia hadir dengan penampilan sebagai manusia silvernya.
Di samping mengenalkan dirinya sebagai caleg Perindo, juga untuk mendukung pemenangan pasangan nomor urut 01. "Pernah juga waktu kampanye Pak Jokowi di Sentul, saya hadir sebagai pantomin," kata bapak tiga anak ini, Kamis (4/4/2019).
Pria asal Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, ini merupakan caleg dari Partai Perindo. Sudah lima tahun Ichsan bergabung dengan partai yang digawangi Hary Tanoesoedibjo ini. Bahkan, Ichsan dipercaya jadi pengurus partai tersebut.
"Setelah dipilih dan dikasih nomor saya ikut aja. Kemudian melewati seleksi ternyata lolos," ujar Ichsan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
17 Tahun Jadi Manusia Perak
Ichsan juga sudah 17 tahun menggeluti pekerjaan sebagai manusia milenium. Meski begitu, Ichsan tak malu atau gengsi mengakui pekerjaannya sebagai manusia milenium di depan para caleg yang hidupnya lebih mewah darinya.
"Basic saya teater. Lalu saya menjalani profesi sebagai humaoid atau manusia milenium. Saya lebih banyak dapat panggilan di mal-mal, hotel-hotel atau perusahaan. Job-nya sesuai permintaan, bisa berbentuk robot, manusia karakter dan lainnya," terang Ichsan.
Ichsan memiliki alasan lain kenapa begitu bersemangat menjadi caleg. Menurutnya dengan menjadi anggota dewan, hidupnya bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat. Dengan harta dan kuasa bisa membantu sesama.
Saat ini, jangankan untuk membantu sesama, untuk mempromosikan dirinya sebagai caleg saja Ichsan mengaku kesulitan karena penghasilannya sebagai humanoid tidak menentu. Tidak seperti caleg lainnya yang memasang baliho dan spanduk sebagai alat peraga kampanye.
"Saya enggak bikin APK (APK), cuma modal keliling ketok pintu," ucap Ichsan.
Ichsan menceritakan hanya dengan modal Rp 2 juta, dirinya maju sebagai caleg. Dari modal itu, dia pergunakan untuk kebutuhan makan dan minum saat berkeliling ke rumah-rumah warga.
Meski begitu, pria berkacamata itu tetap optimis mengikuti Pileg 2019. Namun, kemenangan tetap dipasrahkannya kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tidak terjadi kekecewaan mendalam.
Advertisement