Sukses

WNI Pekerja Sawit di Malaysia Mulai Mencoblos Senin 8 April 2019

Guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) ini mengatakan, manajemen ladang menyambut baik pelaksanaan kegiatan pencoblosan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja baik di sejumlah ladang sawit di Semenanjung Malaysia maupun di Malaysia Timur mulai menggunakan hak pilihnya dengan mencoblos melalui metode Kotak Suara Keliling (KSK) Pemilu 2019 pada Senin 8 April 2019.

"Alhamdulillah kegiatan Pemilu untuk KSK 98 kawasan Felcra Gajah Mati Kuala Terengganu lancar. Ada beberapa respon positif baik dari manajemen ladang maupun dari para Tenaga Kerja Indonesia yang ada," ujar anggota Tim KSK 98, Darma Kalbar ketika dihubungi, Senin 8 April 2019.

Seperti dilansir dari Antara, Guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) ini mengatakan, manajemen ladang menyambut baik pelaksanaan kegiatan pencoblosan ini. Terbukti mereka merespons cepat dengan mengumpulkan para pekerjanya dari ladang-ladang ketika tim KSK 98 yang diketuai oleh Muhammad Rifa'i tiba.

Pihak manajemen juga menghadirkan polisi daerah setempat untuk mengawal pelaksanaan kegiatan pencoblosan dan menjamin kegiatan berlangsung lancar.

Para TKI yang melaksanakan aktivitas sekitar empat jam tersebut juga merasa bahwa mereka sangat dihargai serta mendapat kepedulian yang luar biasa dari pemerintah Republik Indonesia khususnya KBRI di Kuala Lumpur.

Ketua KSK 98 Muhammad Rifa'i menyatakan, dia menyampaikan ribuan terima kasih kepada pemilik Felcra serta TKI yang hadir dan juga kepada pemerintah Indonesia dalam pencoblosan untuk dapat menghasilkan pemilu yang luber jurdil di Malaysia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Hak Pilih

Sementara itu Ketua KSK 82, Masduki Khamdan Muchammad, yang bertugas membawa surat suara ke Sime Darby Plantation Berhad mengatakan, manajemen, polisi dan pihak keamanan setempat sangat bersahabat dalam pelaksanaan Pemilu 2019.

"Dari 157 pekerja yang ada di perkebunan tersebut yang menggunakan hak pilih sebanyak 117 orang," kata Masduki.