Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mengatakan partainya mempunyai program pembangunan sejuta rumah.
Untuk mewujudkan hal itu, Tommy, yang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera itu menggandeng perusahaan asing asal Timur Tengah, Bin Zayed. Dari kerjasama itu, Tommy menargetkan dapat membangun 500 ribu hingga sejuta rumah murah.
Tommy mengungkapkan alasan pihaknya membuat program rumah murah. Menurut Tommy, saat ini masyarakat mempunyai kebutuhan dasar, yaitu tempat tinggal.
Advertisement
Selain meningkatkan kesejahteraan warga berekonomi lemah, putra bungsu Pak Harto itu juga yakin, pembangunan proyek perumahan murah itu juga akan mampu menciptakan banyak lapangan kerja.
"Mengapa kami prioritaskan proyek rumah murah, karena masih banyak rakyat Indonesia yang belum memiliki rumah yang layak. Kami ingin membantu memenuhi kebutuhan rumah, sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Tommy Soeharto.
Tommy juga memastikan, rumah-rumah murah itu akan dibangun oleh kontraktor lokal, dengan kandungan material yang seluruhnya juga lokal.
"Mulai dari pasokan batu bata, pasir, semen, furnitur, dan lain-lain, kami prioritaskan yang lokal," kata dia.
Sementara itu Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, Milasari Kusumo Anggraini mengatakan, dalam tiga bulan kedepan setelah penandatanganan MoU akan dilakukan finalisasi pembangunan proyek properti.
"Kami pastikan pembangunan proyek rumah dilakukan secara bertahap, disesuaikan lokasi," kata dia.
Sebagai permulaan, Bin Zayed nantinya akan membangun proyek percontohan di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bangun 4 Ribu Hunian
Di lokasi itu Tommy dan Bin Zayed berencana mengembangkan sekitar 3.000 hingga 4.000 unit rumah di atas lahan seluas 20 hektare. Lahan tersebut merupakan bagian dari 800 hektare lahan pengembangan, dari total 1.500 hektare lahan yang dikuasai PT Berkarya Makmur Sejahtera.
Rentang harga rumah yang ditawarkan, menurut Tommy, akan mengikuti patokan pemerintah sekitar Rp 148 juta hingga Rp 158 juta per unit.
"Tentu saja kami tidak bisa membangun seluruhnya dalam waktu yang bersamaan. Kami akan lihat proyek di mana saja yang feasible dan persiapan tanahnya,” kata dia.
Tommy mengataka, selama ini Partai Berkarya mengusung misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi kerakyatan, pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat.
"Tak hanya berhenti pada jargon, partai bernomor urut 7 itu telah memiliki percontohan desa mandiri pangan dan energi di beberapa tempat, antara lain, Ciomas, Yogyakarta, Maluku dan Papua," ucap dia.
Advertisement