Liputan6.com, Jakarta - Partai Berkarya diprediksi meraih suara nasional empat persen dan lolos parliementary threshold pada pemilihan umum (Pemilu) 2019.
"Berkarya adalah partai Cendana paling sukses,” kata Danis Tri Saputra Wibono, Direktur Lembaga Survei INDODATA, Sabtu (12/4/2019).
Sebagai peserta baru dalam pemilu 2019, Partai Berkarya lebih bisa diterima masyarakat dibanding Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai Berkarya menawarkan cita-cita luhur almarhum Presiden Soeharto, dan masyarakat menerima.
Advertisement
Selama kampanye sebulan terakhir, Tommy Soeharto menawarkan konsep ekonomi kerakyatan dengan kearifan lokal. Ia juga membina usaha kecil dan menengah (UKM) dengan membuka Toko Grosir Goro di banyak wilayah di Indonesia.
Siti Hardiyanti Rukmana, biasa disapa Mbak Tutut, menyambangi banyak desa untuk menawarkan konsep pertanian terpadu, membangun desa mandiri pangan dan energi, sebagai solusi bagi terwujudnya Indonesia adil dan makmur. Terlebih, selama 21 tahun sektor pertanian nyaris jalan di tempat, dan produk pertanian impor membanjiri pasar.
Partai Berkarya tidak sekadar bicara. Tommy Soeharto membangun Saung Berkarya, sebagai proyek percontohan desa mandiri pangan dan energi. Bambang Trihatmojo meluncurkan pupuk bregandium technology hypernano yang lebih efisien dan murah, sebagai solusi meningkatkan produksi pangan.
Disambut Antusias
Di hampir setiap desa yang dikunjungi Mbak Tutut dan Tommy Soeharto, masyarakat menyambut antusias gagasan Partai Berkarya.
Senada dengan Danis, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Median Rico Marbun mengatakan, Partai Berkarya berpotensi menembus ambang batas empat persen karena posisinya sebagai pendukung pasangan calon (paslon) 02 dan pengawal hasil ijtima ulama.
“Posisi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus menguat sejak debat ketiga, dan semakin kuat pasca debat kelima,” kata Rico Marbun saat diwawancari Sabtu 13 April 2019.
Advertisement