Liputan6.com, Banda Aceh - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk H Faisal Ali mengajak masyarakat untuk kembali bersatu setelah sempat berbeda pilihan politik pada Pemilu 2019.
"Perbedaan dalam urusan politik adalah hal yang wajar. Politik memang harus berbeda. Tapi, setelah ini mari kembali bersatu," ajak Tgk H Faisal Ali di Banda Aceh, Jumat (19/4/2019) seperti dilansir Antara.
Pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Sibreh, Aceh Besar, meminta jangan ada lagi perbedaan. Perbedaan tersebut harus dibuang dan kembali bersatu untuk membangun bangsa dan negara.
Advertisement
"Mari sama-sama menatap masa depan Aceh dengan damai dan aman. Kalau masih berbeda, maka akan sulit membangun Indonesia, khususnya Aceh," kata Faisal.
Dia juga mengingatkan masyarakat terutama pendukung pasangan calon maupun calon anggota legislatif agar tidak menyambut hasil Pemilu 2019 dengan tindakan yang berlebihan.
"Baik yang terpilih maupun tidak, sambutlah hasil pemilu ini dengan tindakan biasa-biasa saja. Siapa saja yang terpilih sudah ditentukan Allah SWT," ungkap Faisal.
Kepada calon dan pasangan calon yang merasa sudah terpilih, harus diingat bahwa kemenangan pada Pemilu 2019 ini merupakan amanah rakyat. Amanah ini harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan.
"Bagi yang belum terpilih, kami ingatkan agar menerima kekalahan dengan lapang dada serta jangan sampai patah semangat dan putus asa. Perbanyak ibadah, berzikir serta membaca Alquran," kata Faisal Ali.
Â
Tak Toleransi Tindakan Inkonstitusional
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan TNI-Polri siap menjaga stabilitas keamanan NKRI usai Pemilu 2019. Dia pun mengatakan, TNI-Polri tidak akan menoleransi tindakan inkonstitusional.
"Kami, tidak akan mentoleransi dan akan menindak tegas upaya yang akan mengganggu ketertiban, serta aksi-aksi inskonstitusional dan merusak proses demokrasi. NKRI harga mati," kata Hadi dalam konferensi pers TNI-Polri bersama Kapolri tentang Pemilu 2019, Jakarta, Kamis (18/4/2019).
Senada, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengimbau seluruh pihak untuk tidak memobilisasi massa. Baik mobilisasi untuk merayakan kemenangan maupun karena ketidakpuasan terhadap pemilu.
"Kemarin juga ada di HI, kita bubarkan. Ada dua (pendukung) pasangan yang mobilisasi, dua-duanya kita bubarkan," ungkap Tito.
Advertisement