Liputan6.com, Jakarta Citra Publik Adv - Lingkaran Survei Indonesia membuat survei elektabilitas pasangan calon Pilkada Sumatera Utara 2018. Hasilnya menunjukkan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS) memiliki 43,3 persen, mengungguli pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) sebesar 33,3 persen.
"Apabila disimulasikan secara berpasangan, pasangan ERAMAS mendapat dukungan 43,3 persen, mengungguli pasangan DJOSS yang mendapat dukungan 33,3 persen," kata Direktur Citra Publik Adv - Lingkaran Survei Indonesia, Ade Mulyana dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/5/2018).
Dia menjelaskan, untuk simulasi dukungan terhadap calon Gubernur, Edy Rahmayadi mengungguli Djarot Saiful Hidayat yaitu pada simulasi tertutup, Edy Rahmayadi unggul dengan perolehan dukungan sebesar 43,1 persen sedangkan Djarot Saiful Hidayat mendapat dukungan 33,4 persen.
Advertisement
Menurut dia, untuk simulasi dukungan terhadap calon Wakil Gubernur, pada pertanyaan terbuka, Musa Rajekshah mendapat dukungan 30,2 persen sedangkan Sihar Sitorus mendapat dukungan 24,2 persen.
"Dari tingkat pengenalan calon Gubernur, perolehan tertinggi adalah Djarot Saiful Hidayat 89,6 persen disusul Edy Rahmayadi 86,3 persen. Sedangkan untuk calon Wakil Gubernur, tingkat pengenalan Sihar Sitorus 66,2 persen sedikit lebih unggul dari Musa Rajekshah 64 persen," ujarnya.
Dia mengatakan ada tiga alasan pasangan ERAMAS unggul, pertama di segmen pemilih besar yaitu pada segmen pemilih bersuku Jawa dengan base 32 persen, pasangan ERAMAS unggul 58,4 persen, sedangkan DJOSS memperoleh dukungan sebesar 18,1 persen.
Selain itu menurut dia, pasangan ERAMAS juga unggul telak di basis pemilih beragama Islam dengan base 67,4 persen yaitu sebesar 59,2 persen, sedangkan pasangan DJOSS hanya mendapat dukungan sebesar 16,8 persen.
"Kedua, pasangan ERAMAS unggul di delapan Daerah Pemilihan, sedangkan pasangan DJOSS hanya di empat Dapil," katanya.
Ketiga menurut dia dari tingkat kesukaan, Edy Rahmayadi memperoleh 72,1 persen, Musa Rajekshah 70,8 persen, Djarot Saiful Hidayat sebesar 70,1 persen dan Sihar Sitorus 65 persen.
Â
Berpeluang Berubah
Namun menurut dia, hasil survei tersebut masih berpeluang berubah, yaitu selain masih ada waktu sekitar dua bulan, ada tiga faktor yang dapat mengubah dukungan pertama "swing voters" yang masih tinggi, jika dilihat dari pemilih loyal, pemilih ERAMAS sebesar 37,8 persen dan pemilih DJOSS sebesar 29,6 persen.
"Suara mengambang masih signifikan sebanyak 32,6 persen, mereka yang masih belum menentukan pilihan akan menjadi penentu siapakah yang akan terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Sumut. Apalagi jika larinya suara mereka yang belum menentukan pilihan terjadi secara tidak proporsional, artinya cenderung mengumpul atau lebih banyak pada salah satu kandidat," katanya seperti dilansir Antara.
Kedua menurut dia, 45,9 persen publik menilai politik uang sangat/cukup berpengaruh terhadap pilihan saat pemilihan sehingga cukup banyak publik yang mempersepsikan bahwa politik uang akan mempengaruhi pilihan mereka terhadap kandidat.
Dia menjelaskan faktor ketiga, partisipasi pemilih yang masih minim karena kurang dari dua bulan sebelum Pilkada digelar, sebanyak 51 persen pemilih yang belum mengetahui tanggal dilaksanakannya Pilkada.
Dia menilai Golput akan mempengaruhi dukungan terhadap kandidat dan kandidat yang paling mampu meminimalisir pemilihnya untuk tidak golput berpeluang menang.
Survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia itu dilakukan pada 11-15 April 2018 yang dilakukan secara tatap muka terhadap 1.000 responden. Responden dipilih dengan menggunakan metode "multistage random sampling" dengan "margin of error" kurang lebih 3,1 persen.
Advertisement