Sukses

Ganjar Pranowo Ingatkan Pentingnya Pendidikan pada Warga Jateng

Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pendidikan merupakan salah satu jalan keluar dalam mengatasi berbagai masalah kemiskinan.

Liputan6.com, Semarang - Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pendidikan merupakan salah satu jalan keluar dalam mengatasi berbagai masalah kemiskinan.

"Setelah saya cek, ternyata ada dua komponen yang bisa menurunkan kemiskinan sebagai sebuah investasi jangka panjang yakni yang pertama pendidikan, nomor dua kesehatan, sedangkan investasi, infrastruktur, akses modal dan lainnya menjadi nomor kesekian," ujar Ganjar Pranowo seperti dikutip dari Antara, Kamis (3/5/2018) di Semarang, Jawa Tengah.

Ganjar yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen itu menegaskan, persoalan perekonomian yang berujung pada kemiskinan menjadi bahan pada tiap penyelenggaraan pilkada di manapun.

Ia bahkan menyebutkan, di media sosial ada yang berkomentar keras dan mempertanyakan kenapa kemiskinan dieksploitasi untuk kepentingan politik pada pilkada.

"Saya contohkan diri saya, bapak saya lulusan Vervolgschool, SD zaman dulu yang tidak sampai kelas 6, ibu hanya lulusan SMP. Bapak kemudian bekerja sebagai polisi, polisi rendahan, artinya apa? (keluarga) kami tidak mampu," ucapnya.

Cagub dengan nomor urut satu itu mengatakan, untuk keluar dari label keluarga tidak mampu tersebut, orangtuanya bertekad menyekolahkan enam anak setinggi-tingginya, meskipun ternyata setelah pensiun bapaknya justru mewariskan sejumlah utang.

"Diantara kami berenam, ada tiga yang akhirnya menyelesaikan S1, bapak saya bilang, jika ada yang ingin melanjutkan sekolah ya lanjutkan saja, namun dengan biaya sendiri. Maka kakak saya sampai S3, saya dan adik sampai S2," papar Ganjar Pranowo.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Pernah Keluarkan Kebijakan Penting

Sebagai calon petahana, Gubernur Jateng Nonaktif ini mengaku telah mengeluarkan berbagai kebijakan penting demi kemajuan pendidikan di Provinsi Jateng.

Bahkan, kata Ganjar, untuk anggaran pendidikan di Jateng sebesar 28,2 persen dengan total anggaran Rp 11,9 triliun.

"Pemprov Jateng juga memiliki wewenang lebih luas terhadap pendidikan warganya setelah mengambil alih pengelolaan SMA dan SMK. Sebagai bentuk tanggung jawab, Pemprov Jateng kini mengalokasikan subsidi Rp1 juta untuk tiap siswa per tahun," kata dia.

Selain itu pula, Ganjar menyebut telah melahirkan SMK Jateng pada 2 Juni 2014, sekolah yang dikhususkan untuk siswa berprestasi dengan tingkat perekonomian keluarga yang rendah.

"Berbeda dengan lulusan SMK lain dalam mencari kerja, lulusan SMK Jateng justru bingung memutuskan tawaran perusahaan karena pada wisuda lulusan pertama 17 Juni 2017, perwakilan belasan perusahaan ikut hadir dan langsung menawarkan pekerjaan," terangnya.

Diantaranya, lanjut Ganjar, jajaran direksi PT Hitachi, PT Astra, PT Komatsu, sejumlah perusahaan garmen, perusahaan suku cadang alat berat, dan pimpinan BUMD di Jateng.

"Artinya, kami akhirnya yang mengubah nasib keluarga dan hal tersebut sebagai bukti pendidikan menjadi pintu keluar kemiskinan," pungkas Ganjar.