Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menjelaskan melejitnya perolehan suara pasangan nomor urut 3 Sudrajat-Syaikhu dalam Pilkada Jawa Barat 2018. SMRC membandingkan kejadian tersebut dengan apa yang terjadi kepada Rieke-Teten saat Pilgub 2013 lalu.
"Fenomena ini sebetulnya bukan baru. Di 2013, Jawa Barat hal yang sama terjadi, pasangan Rieke-Teten itu pada SMRC Maret memperoleh 11,2 persen. Tapi di hari H pilkada mereka nomor 2 dengan presentase 29 koma sekian persen," ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan dalam diskusi di Kawasan Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2018).
Baca Juga
Menurut Djayadi, elektabilitas Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar saat survei pilkada 5 tahun lalu masih di bawah Dede Yusuf-Lex Laksamana. Namun, hasil akhir dimenangkan oleh Aher-Deddy.
Advertisement
"Aher waktu itu masih sedikit kalah dengan Dede Yusuf pada 2 minggu menjelang pencoblosan. Pada akhirnya Aher nomor 1 selisihnya sedikit dari nomor 3 Rieke-Teten dan ditentukan quick count," jelas dia.Â
Melempem di Survei
Sebelumnya, pasangan Sudrajat-Syaikhu mendapatkan elektabilitas cukup rendah dalam berbagai survei sebelum pelaksanaan Pilkada. Posisinya jauh berada di bawah pasangan Ridwan Kamin-Uu Ruzhanul dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Adapun berdasarkan hasil hitung cepat Pilkada Jabar yang dirilis SMRC, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum menempati urutan pertama dengan perolehan suara 32,37 persen. Mereka unggul dari pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang mendapatkan 29,55 persen suara.
Sementara urutan ketiga ditempati pasangan Dedi Mizwar-Dedi Mulyadi dengan 25,63 persen suara. Urutan buncit diisi pasangan TB Hasanudin-Anton Charliyan dengan 12,81 persen suara.
Saksikan VIdeo Pilihan Berikut Ini:Â
Â
Advertisement