Liputan6.com, Jakarta - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendatangi pedagang Pasar Krian di sela penyemprotan disinfektan dan pembagian masker untuk cegah virus Corona (Covid-19). BHS mendapatkan sejumlah keluhan para pedagang dan konsumen di pasar tradisional terbesar di Sidoarjo itu.
"Banyak sarana dan prasarana pasar yang belum terpenuhi. Termasuk salah satunya soal Alat Pemadam Kebakaran (Apar) serta harga sembako yang tidak stabil," keluh salah seorang pedagang Pasar Krian Mariyani, Kamis (16/04/2020).
Menanggapi sejumlah keluhan itu, BHS bakal mendorong Pasar Krian menjadi Pasar berstandar Nasional Indonesia (SNI). Selain dilengkapi dengan botol pemadam di sejumlah titik dan juga harus menyediakan sprinkler dan hydrant air ke seluruh bangunan pasar sebagai upaya antisipasi ketika ada musibah kebakaran bisa langsung diantisipasi.
Advertisement
"Fungsi sprinkler tersebut bisa menyelamatkan pedagang maupun konsumen termasuk barang dagangnnya. Saya tidak ingin ada korban saat ada bencana kebakaran di pasar tradisional. selain itu saya juga menghimbau adanya alat alarm tanda bahaya bila terjadi kebakaran, gempa bumi dan lain lain termasuk CCTV," paparnya.
Selain itu Pasar Krian juga barus dilengkapi ruang kesehatan, ruang ibu menyusui, tempat penitipan anak, serta alat timbang tera. Hal itu untuk meminimalisir adanya kekurangan timbangan saat konsumen ragu dengan takaran belanjanya.
"Termasuk harus dilengkapi dengan daftar harga kebutuhan pokok digital di pintu masuk pasar. Hal itu agar bisa diketahui harga kebutuhan pokok. Yang tak kalah penting adalah harus ada Satgas Pangan dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok di pasaran," tegasnya.
Isi Botol Pemadam
Alat pemadam yang ada di pasar tersebut yang sejumlah 14 semuanya dalam keadaan tidak dapat digunakan (expired) menurut keterangan petugas UPT Pasar Krian saat Bambang Haryo menanyakan kondisi pemadam tersebut.
Menanggapi hal itu Bambang Haryo langsung berinisiatif membantu mengisikan 2 botol pemadam untuk dapat difungsikan.
Selain itu, lanjut mantan anggota DPR RI ini juga mengusulkan adanya kios perbankan yang bisa mengantisipasi KUR dan menyelamatkan uang tunai yang ada di pedagang agar bisa diamankan.
"Kalau saya diamanati jadi bupati, tiap pasar akan kami dorong 3 bank memberikan kios (galeri) layanan. Misalnya bisa BRI, Bank Mandiri dan Bank Jatim. Itu agar pedagang bisa menyimpang uangnya langsung secara aman. Apalagi Pasar Krian sangat strategis di jalur propinsi dan mampu menampung 3.500 pedagang," paparnya.
Bambang juga menginginkan pasar dapat berkembang untuk mendorong ekonomi kerakyatan, karena menampung 3.500 pedagang dan para pedagang merupakan aset penyumbang devisa/pendapatan daerah yang sangat besar.
Selain itu karena pasar adalah fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat kelas menengah kebawah berbeda dengan pasar modern yang memiliki pangsa pasar masyarakat kelas menengah keatas, maka diharapkan kedepan pasar Krian yang merupakan pasar tradisionil ini memiliki fasilitas-fasilitas yang memberikan rasa nyaman dan aman baik bagi pedagang maupun konsumen.
Advertisement