Sukses

PKS Diperkirakan Abstain di Pilkada Demak, Wonosobo, Sragen, Boyolali, dan Solo

Dari kelima daerah tersebut, Fkiri bahkan mengatakan PKS berpotensi abstain untuk wilayah Sragen, Boyolali, dan Solo karena belum mengusulkan calon yang akan diusung pada Pilkada 2020.

Jakarta Diperkirakan ada lima daerah di Jawa Tengah (Jateng) yang kemungkinan tanpa keikutsertaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini, yaitu Demak, Wonosobo, Sragen, Boyolali, dan Solo. 

Lantaran, PKS belum memutuskan untuk mengusung paslon yang akan maju pada Pilkada 2020.

Menurut Ketua DPW PKS Jateng, Abdul Fikri Faqih, saat ini baru ada 16 daerah di Jateng yang sudah turun rekomendasi dari PKS. 

"Ada kemungkinan abstain. Tapi, masih bisa dinamis. Masih bisa berubah. Tergantung dari daerah nanti mengusulkan siapa. Kita dari DPW siap memfasilitasi usulan dari DPD," ujar Fikri, Senin (31/8/2020).

Dari kelima daerah tersebut, Fkiri bahkan mengatakan PKS berpotensi abstain untuk wilayah Sragen, Boyolali, dan Solo karena belum mengusulkan calon yang akan diusung. 

Sementara, untuk Demak dan Wonosobo, karena tidak ada paslon yang melirik partai berlambang bulan sabit itu. Karena di dua wilayah itu PKS tidak memiliki suara atau kursi di DPRD.

"Tapi, kita tunggu saja nanti sampai tanggal 6 September. Kalau ada yang mengusulkan ya kita siap," tuturnya.

Fikri mengatakan terkait calon yang akan diusung pada Pilkada 2020, PKS sepenuhnya akan menyerahkan kepada kader setempat atau dewan pimpinan daerah (DPD). Pihak DPD berhak mengusulkan calon yang akan diusung, dan nantinya dari DPW dan DPP akan melakukan kajian sebelum mengeluarkan rekomendasi.

"Mekanisme kita memang beda dengan partai lain. Kalau partai lain kan, usulan dari atas [DPP]. Tapi, kalau kami dari bawah [DPD]. Karena, yang tahu kondisi daerah kan teman-teman yang di bawah, bukan pusat,"ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Konsekuensinya Apa?

Fikri pun mengaku tidak masalah jika nanti PKS abstain di lima daerah di Jateng pada Pilkada serentak 2020 nanti. Pihaknya siap menerima konsekuensi dari ketidakikutsertaan tersebut.

"Konsekuensinya apa? Tidak ada. Mungkin teman-teman di bawah kan punya kalkulasi. Jadi mereka putuskan abstain atau tidak mengusulkan paslon yang akan diusung," imbuhnya.

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini.