Liputan6.com, Surabaya - Ketua DPP Bidang Kebudayaan PDIP Tri Rismaharini mengingatkan ratusan massa PDIP yang hendak mengantarkan pasangan Eri Cahyadi dan Armuji untuk mendaftar Pilkada ke KPU Kota Surabaya, menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Rombongan berangkat dari Kantor DPC PDIP Jalan Setail Nomor 8 Kota Surabaya. Sebelum berangkat, terlebih dulu ada acara seremonial singkat yang diisi sambutan para tokoh dan doa bersama, Jumat (4/9/2020), sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca Juga
Risma dalam sambutannya menekankan, perjuangan di Pilwali Surabaya 2020 ini bukan untuk meraih kekuasaan. Tapi untuk menyejahterakan warga Kota Surabaya.
Advertisement
"Saya mohon agar tetap menjaga protokol kesehatan. Tujuan dari perjuangan ini bukan kekuasaan. Tapi untuk menyejahterakan masyarakat Surabaya. Merdeka!" ujar Risma.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Whisnu Sakti Buana juga memberikan sambutan. Dia menegaskan, seluruh kader harus siap mengamankan rekomendasi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan Pilwali Surabaya 2020.
"Surabaya harus tetap merah. Mari kita amankan dan menangkan," ujar Whisnu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dimeriahkan atraksi kesenian
Pengantaran Eri Cahyadi dan Armuji ini juga diikuti seluruh jajaran DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Pimpinan Fraksi DPRD Kota Surabaya, pengurus 31 kecamatan atau PAC, pengurus 154 kelurahan atau Ranting, dan pengurus anak-anak ranting atau setingkat RW di Surabaya.
PDI Perjuangan mengundang utusan-utusan NU, Muhammadiyah, tokoh-tokoh lintas agama lain, elemen Karang Taruna, pelajar, mahasiswa, kader lingkungan, kader pemantau jentik nyamuk, tokoh-tokoh penggerak perempuan, warga lanjut usia hingga anak-anak milenial.
"Sekali lagi, kami tunjukkan bahwa kekuatan gotong royong rakyat lebih dahsyat ketimbang kekuatan modal, politik uang yang meracuni kontestasi demokrasi. Ini menunjukkan PDI Perjuangan, Eri Cahyadi dan Armuji menyatu dengan rakyat Surabaya, dari semua lapisan dan golongan," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono.
"Kita semua wajib menjaga dan melanjutkan karya-karya kebaikan, yang telah mengubah peradaban Kota Surabaya, sejak era Wali Kota Bambang DH hingga Bu Risma, hingga kota ini maju pesat namun ramah dan manusiawi," ujar dia.
Pendaftaran Eri Cahyadi dan Armuji juga dimeriahkan atraksi kesenian tradisional Reog Ponorogo, Barongsai, pertunjukan Banjari yang khas di kalangan jamaah pengajian, dan pentas pengamen jalanan.
"Kami tampilkan kesenian yang multikultur sebagai pesan kuat agar Eri Cahyadi dan Armuji teguh menjaga kebudayaan lokal, jati diri Indonesia, menjaga Bhineka Tunggal Ika yang hidup harmoni di Kota Surabaya. Kesenian-kesenian tradisional tumbuh subur di kampung-kampung, dan mereka harus dijaga," ujar Adi.
Advertisement