Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menilai kampanye Pilkada dengan bermasker lebih disarankan ketimbang memasan baliho. Sebab, cara tersebut turut mendukung program pemerintah dalam pencegahan Covid-19.
"Pemanfaatan hand sanitizer dan masker yang ditempeli gambar atau nomor urut pasangan calon (paslon) sebagai bahan kampanye jauh lebih efektif dibandingkan menggunakan baliho," kata Tito dalam Webinar Nasional Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Berintegritas 2020 di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta, Selasa (20/10/2020).
Baca Juga
Tito meyakini, efek memasang baliho tidak menambah dikenalan publik, terhadap pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada 2020. Sebab menurut dia, mereka yang melihat baliho cenderung sama.
Advertisement
"Orangnya yang lewat-lewat itu aja. Tapi kalau masker bisa masuk sampai ke gang-gang, ke pasar, tempat ibadah. Orang ngobrol pasti melihat muka. Sebetulnya yang pakai masker pasangan calon Pilkada dia menjadi ajang promosi,” ungkap Tito.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Grafik Penularan Turun
Tito juga menyampaikan, ada catatan penting dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, bahwa grafik penularannya cenderung mengalami penurunan, meski rangkaian Pilkada tengah berlangsung. Dia mencontohkan, daerah yang semula berstatus zona merah berubah menjadi zona orange atau kuning. Demikian juga yang semula zona orange berubah menjadi zona kuning, dan yang zona kuning bergerak menjadi zona hijau.
“Artinya Pilkada yang tadinya diperkirakan, dikhawatirkan akan menjadi media penularan, ternyata tidak terjadi. Artinya, korelasi antara Pilkada dengan penularan Covid-19 tidak langsung, yang memiliki korelasi adalah kepatuhan protokol. Sepanjang protokol Covid-19 dilakukan secara ketat dan pengawasan oleh Forkopimda dilakukan, itu bisa menekan (penyebaran)," Tito menandasi.
Advertisement