Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Resor (Polres) Malang melakukan pemetaan terhadap 14 tempat pemungutan suara (TPS) yang berpotensi rawan mengalami keterlambatan pengiriman logistik pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Malang 2020.
Kerawanan terkait keterlambatan pasokan logistik tersebut karena kondisi geografis dari 14 wilayah yang cukup jauh dari wilayah lainnya.
Baca Juga
"Ada sekitar 14 TPS yang kami anggap rawan. Kerawanannya karena memang lebih pada kondisi geografis dan susah ditempuh," kata Kapolres Malang AKBP Hendri Umar di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, 27 November 2020 dilansir Antara.
Advertisement
Beberapa wilayah yang dinilai rawan tersebut di antaranya berada di Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, dan Kecamatan Kasembon. Sebagai catatan, Kabupaten Malang merupakan wilayah terluas kedua di Provinsi Jawa Timur.
Ada pun logistik yang dikhawatirkan akan mengalami keterlambatan antara lain surat suara, kotak suara, alat pelindung diri (APD), dan sejumlah kelengkapan petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) seperti masker, face shield, dan sarung tangan.
Hendri menambahkan, dengan adanya tantangan tersebut, pihaknya akan menyiapkan langkah penanganan khusus, agar logistik yang dibutuhkan pada saat pelaksanaan pemungutan suara tidak mengalami keterlambatan.
"Kita pastikan ada penanganan khusus tempat yang dianggap rawan. Mungkin logistik dikirimkan lebih awal," katanya.
Dengan melakukan pengiriman lebih awal diharapkan pasokan logistik ke wilayah rawan tidak mengalami keterlambatan. Diharapkan, pada 9 Desember 2020 pukul 07.00 WIB, seluruh TPS yang ada di Kabupaten Malang sudah dalam keadaan siap untuk pelaksanaan pemungutan suara.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jumlah TPS 4.999
Sebagai informasi, jumlah TPS di wilayah Kabupaten Malang tercatat sebanyak 4.999 TPS. Pada setiap TPS, maksimal hanya bisa dihadiri tidak lebih dari 500 pemilih.
Pilkada Malang 2020 akan diikuti oleh tiga pasangan calon. Pasangan nomor urut 1, Sanusi dan Didik Gatot Subroto (SanDi) merupakan pasangan petahana yang diusung oleh enam partai politik.
Enam partai politik tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasdem, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kemudian pasangan nomor urut 2, Lathifah Shohib dan Didik Budi Muljono (LaDub) diusung oleh dua partai politik. Yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Selanjutnya pasangan nomor urut 3, Heri Cahyono dan Gunadi Handoko (Malang Jejeg) yang merupakan pasangan dari jalur perseorangan yang lolos dalam tahapan verifikasi faktual dukungan perbaikan.
Advertisement