Liputan6.com, Jakarta - Pada saat kampanye Pilpres 2014, Presiden Joko Widodo atau Jokowi berjanji akan menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM berat yang masih menjadi beban sejarah di negeri ini.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, kasus pelanggaran HAM berat akan tuntas jika ia yang menjadi wakil presiden mendampingi Jokowi pada periode selanjutnya. Termasuk juga kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan akan ia tuntaskan.
"Tunggu saya jadi wapres," ujarnya di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/8/2018).
Advertisement
Cak Imin menegaskan, semua janji Jokowi yang belum terlaksana akan dituntaskan jika ia yang dipilih sebagai cawapres. Sampai saat ini dia pun masih optimistis bakal dipilih Jokowi sebagai cawapres.
"Harus nunggu saya jadi wapres beres semua," ujar dia.
Cak Imin hadir di Gedung Joeang 45 untuk menyerahkan penghargaan kepada para pejuang kemanusiaan yang digagas Komite Nasional Penegak Konstitusi (KNPK). Sedianya salah satu pejuang yang akan diberikan penghargaan ialah Munir Said Thalib. Namun istri Munir, Suciwati menolak penghargaan itu sebagaimana diunggah di akun Facebook Suciwati.
Suciwati menyebut Cak Imin memanfaatkan isu HAM untuk kepentingan politis. Di status itu, Suciwati juga mengunggah gambar acara penghargaan yang memuat foto Cak Imin.
Menanggapi ini, Cak Imin mengatakan acara tersebut bukan inisiatif dirinya, melainkan KNPK. "Ini bukan inisiatif saya. Kalau saya yang berinisiatif mungkin bisa saya dianggap mempolitisir. Ini insiatif KNPK," jelasnya.
Ia juga mengaku telah meminta maaf ke Suciwati. "Saya sudah mohon maaf kepada Mbak Suci. Ternyata miskomunikasi, enggak masalah, kami akan berusaha terus yang terbaik," ujarnya. Ia mengatakan terjadinya miskomunikasi karena panitia tak menghubungi Suciwati terkait acara ini.
Â
Reporter: Hari Ariyanti
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â