Sukses

Dituding Gelar Kampanye di Kampus, Sandiaga: Saya Tahu Aturan

Dia menegaskan, dirinya memahami aturan karena pernah mempunyai pengalaman saat ikut bertarung di Pilkada DKI 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno dikritik karena dinilai menggelar kampanye di dalam kampus. Namun, dia menepisnya dengan alasan pihak kampus yang mengundang untuk hadir.

"Pertama-tama semua berawal dari niat saya memberi motivasi dan itu kampus yang mengundang, materinya adalah kewirausahaan dan kuliah perdana," ucap Sandiaga di Jakarta, Minggu (2/9/2018).

Dia menegaskan, dirinya memahami aturan karena pernah mempunyai pengalaman saat ikut bertarung di Pilkada DKI 2017.

"Saya ini paham aturan dan saya mengerti sekali, karena saya pernah mengikuti selama dua tahun Pilkada. Mana yang boleh dan yang tidak," ungkap Sandiaga.

Dia mengungkapkan terima kasih jika ada yang mengingatkan. Namun, mantan Wakil Gubernur DKI itu menyinggung yang kerap mengkritik adalah kubu pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Jadi saya apresiasi diberikan pengingat, terima kasih. Dan rata-rata partai sebelah, partai pendukung dari sahabat kita Pak Presiden dan Pak Kiai yang mengritik, dan tentu kami terima dan itu merupakan bagian dari tugas mereka," tutur Sandiaga.

Dia menegaskan, hal ini jangan terus dipermasalahkan. Karena jika memang ada yang dilanggarnya, tentu tidak akan dilakukan.

"Kita percaya pilpres ini harus mempersatukan, jangan dijadikan permasalahan. Kalau misalnya ada yang dilanggar, tentu tak boleh dilakukan. Tapi ini kan merupakan undangan dan materinya adalah pencerahan untuk mahasiswa dan diapresiasi mahasiswa," pungkas Sandiaga.

 

* Saksikan keseruan Upacara Penutupan Asian Games 2018 dan kejutan menarik Closing Ceremony Asian Games 2018 dengan memantau Jadwal Penutupan Asian Games 2018 serta artikel menarik lainnya di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Gunakan Gedung Pemerintah

Namun, dia menegaskan jika memang ingin menerapkan aturan, harus yang adil. Misalnya, tidak membolehkan kampanye di gedung pemerintah.

"Jadi kalau mau menerapkan, harus menerapkan jangan tebang pilih. Tapi ini bagian pengingat kita, karena ruangan pemerintah juga tak boleh dipakai untuk pencapaian-pencapaian," ungkap Sandiaga.

Dia juga meminta untuk jangan saling menyerang. Karena masyarakat sendiri sudah pintar.

"Kita jangan saling serang menyerang, kita gunakan ini untuk saling merangkul, ini masyarakat sudah pintar, sudah dewasa dan sudah matang," tutur Sandiaga.

Dia pun mengucapkan terima kasih sudah diingatkan soal apa yang terjadi di kampus. Dirinya justru membandingkan dengan pengunduran dirinya sebagai Wagub.

"Jadi saya terima kasih sudah diingatkan. Makanya saya ingin mundur dari Wagub DKI karena itu. Kalau enggak, saya nanti ada kesempatan kasih materi di dalam kesempatan saya cuti di lingkungan pemerintah, itu kan enggak fair," ujar Sandiaga.

"Jadi saya berharap juga pemilu ini jujur, adil seadil-adilnya, transparan, dan membuka inspirasi bagi kita semua bagi pendidikan politik," pungkas dia.

 

Â