Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi juru kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengaku belum mengetahui apakah hal itu sudah menjadi keputusan bersama atau belum.
"Saya tidak tahu itu keputusan atau bukan ya, tapi yang jelas itu disampaikan oleh Pak Prabowo," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Menurut dia, Prabowo akan menjelaskan hal itu di rapat sore hari ini yang diikuti oleh para sekretaris jenderal partai koalisi.
Advertisement
"Apakah itu keputusan bersama nanti kami dengar nantikan sore para sekjen akan rapat rutin. Di rapat rutin itu pasti akan mereka akan sampaikan. Karena kan yang tadi malam hadir hanya Demokrat dan Gerindra, belum yang lainnya," tutur Hidayat.
Namun, dia mengapresiasi jika benar SBY menjadi jurkam Prabowo-Sandiaga. PKS, kata dia, akan menerima dengan baik apa pun keputusan Prabowo maupun keinginan SBY.
"Apa pun tentu kami menghormati kalau itu memang keinginan Pak SBY atau sudah keputusan bersama antara Pak SBY dengan Pak Prabowo untuk menjadikan Pak SBY sebagai jurkam, ya tentu kami sangat mengapresiasi, sangat welcome," tutur Hidayat.
Dia melihat, selama ini, SBY selalu membantu kampanye jika ada pemilihan gubernur di tiap daerah. Presiden kelima RI itu selalu hadir memberikan orasi untuk memenangi calon yang Demokrat dukung.
"Jadi kalau itu memang keputusan berdua, kami welcome dan nanti pasti akan disampaikan di rapat koordinasi antara sekjen yang biasa diselenggarakan pada Senin dan Kamis," tandas Wakil Ketua MPR ini.
Pertemuan Semalam
Semalam, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno melakukan pertemuan tertutup dengan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kuningan, Rabu 12Â September.
Pada pertemuan itu, dibahas juga susunan timses yang akan membantu Prabowo-Sandiaga memenangi kontestasi pilpres tahun depan. AHY juga akan masuk ke timses.
"AHY bersama saya dewan pembina," kata Prabowo di rumah SBY, Mega Kuningan, Jakarta.
Sementara soal SBY, Prabowo pun merasa kaget. Presiden dua periode itu malah ingin menjadi juru kampanye. Padahal, posisi SBY seharusnya lebih di atas lagi.
"Pak AHY bersama saya di Dewan Pembina, Pak SBY itu beliau minta jadi jurkam. Beliau posisinya (harusnya) sudah enggak ada karena di atas, kalau godfather itu agak di atas itu ya kan," kata Prabowo.
Â
Reporter:Â Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement