Sukses

Masuk Timses Prabowo-Sandi, Buni Yani Diminta Hati-Hati Bicara

Juru bicara Jokowi-Ma'ruf Amin menegaskan, proses hukum tak bisa diintervensi. Karena itu, ia meminta Buni Yani menghormati setiap proses hukum yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan terpidana kasus pelanggaran Undang-Undang ITE, Buni Yani, resmi bergabung dalam tim sukses pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Buni Yani menduduki posisi tim media. Dia menyatakan bergabung dalam timses Prabowo untuk melawan Presiden Jokowi. Dia pun menyatakan, Prabowo harus menang agar tidak masuk penjara.

Menanggapi pernyataan itu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily meminta Buni Yani berhati-hati dalam bicara. Ace mengatakan, apa yang dikatakan Buni bisa memicu anggapan Prabowo akan bisa mengintervensi hukum jika nantinya terpilih menjadi Presiden.

"Ya soal pernyataan Buni Yani, itu kan artinya bahwa Pak Prabowo bisa mengintervensi proses hukum, seolah-olah kan begitu, negara kita kalau seperti itu berarti bukan negara hukum," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Juru bicara pasangan Jokowi-Ma'ruf ini juga menegaskan, proses hukum tak bisa diintervensi. Karena itu, ia meminta Buni Yani menghormati setiap proses hukum yang ada.

"Itulah yang saya bilang, berarti eksekutif bisa mencampuri dominan yudikatif, kalau memang proses hukum itu bisa berjalan sendiri-sendiri ya saya kira harus hormati proses hukum itu," ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Jadi Tim Media

Diketahui, Buni Yani resmi bergabung dalam timses Prabowo-Sandi. Dia menduduki posisi tim media.

Sebelumnya Buni Yani mengatakan, bergabung dengan kubu Prabowo-Sandi untuk melawan Jokowi karena merasa dikriminalisasi.

"Sudah, sudah bergabung," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/9/2018).

"Tentu Pak Prabowo harus menang, kalau nggak nanti saya masuk penjara 1,5 tahun. Justru itu yang saya lawan. Jadi ini harus dilawan," kata Buni Yani.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: