Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir Timses Prabowo-Sandiaga, yang dinilai menunggangi dugaan penganiyaan aktivis Ratna Sarumpaet. Menurutnya, hal itu ironis di tengah duka Indonesia akibat bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Tindakan tim Prabowo tersebut menunjukkan kepentingan politik lebih dominan daripada mendengarkan suara kemanusiaaan untuk membantu korban bencana alam," kata Hasto lewat keterangan tertulis, Rabu (3/9/2018).
Ia menilai, kubu Prabowo seolah melakukan playing victim, menempatkan diri seolah korban, yang mengusik kemanusiaan lantaran negara tengah fokus membantu korban bencana.
Advertisement
"Apa yang dipertontonkan dengan memolitisasi kasus kekerasan secara sepihak tanpa adanya laporan ke polisi dan keterangan resmi dari rumah sakit, hanya menghadirkan atraksi playing victim yang tidak etis dan telah mengusik rasa kemanusiaan kita," terang Hasto.
Hasto mengatakan tidak elok jika politisi melakukan penggiringan opini seolah peristiwa kekerasan tersebut dituduhkan sebagai tanggung jawab Presiden Joko Widodo (Jokowi). Opini yang digunakan menyerang kecerdasan publik.
"Rakyat tahu bahwa Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf tidak memiliki tradisi kekerasan sama sekali. Sementara yang disana memiliki banyak pengalaman kelam terhadap berbagai bentuk tindak kekerasan," kata Hasto.
Â
Tempuh Jalur Hukum
Sekretaris Koalisi Indonesia Kerja itu menyarankan kubu Prabowo menempuh jalur hukum dengan melaporkan ke polisi jika punya bukti otentik penganiayaan kepada Ratna.
"Tempuh jalur hukum dan minta visum et repertum sehingga publik mendapatkan kejelasan atas persoalan tersebut," imbuhnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement