Sukses

Mabes Polri: 500 Orang Bukan untuk Kawal Amien Rais, tapi Unjuk Rasa

Setyo menganggap bahwa pengantaran Amien Rais dengan jumlah massa sebanyak itu sebenarnya bukanlah pengawalan, tapi dapat disebut sebagai unjuk rasa.

Liputan6.com, Jakarta - Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana mengawal pemeriksaan Amien Rais di Polda Metro Jaya, Rabu besok. Kelompok ini mengklaim akan menerjunkan 500 orang dalam pengawalan tersebut. Lantas, apa reaksi Mabes Polri terkait rencana aksi tersebut?

"Ya kita lihat saja, yang jelas mereka tidak bisa masuk semua karena ruangan tidak cukup. Kecuali kalau meriksanya di lapangan parkir sana ya," Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Mengenai persiapan pengamanan sendiri, Setyo mengatakan bahwa pihaknya akan melihat kondisi nanti. Menurut dia, pihaknya pasti akan menerima kedatangan Amien Rais dengan baik.

Namun, Setyo menganggap bahwa pengantaran Amien Rais dengan jumlah massa sebanyak itu sebenarnya bukanlah pengawalan, tapi dapat disebut sebagai unjuk rasa.

"Yang mengumpulkan massa itu juga harus melaporkan ke Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. Itu artinya kan mereka melakukan unjuk rasa," dia menandaskan.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

2 dari 2 halaman

Belum Tentu Bersalah

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, angkat suara terkait hal ini. Dia menyatakan, sebagai terperiksa belum tentu Amien bersalah. Karena itu, dia menyarankan Amien tak perlu berlebihan dalam menghadapi pemeriksaan tersebut.

"Jadi, menurut saya biasa saja Pak Amien, tidak perlu khawatir kalau memang tidak salah dan tidak perlu berlebihan kalau memang tidak salah," kata Karding lewat pesan singkat, Selasa (9/10/2018).

Dengan membawa banyak massa, kata politikus PKB itu, Amien Rais malah memberi kesan bersalah. Karding pun meminta Amien menjadi diri sendiri, yang biasa terlihat tanpa beban dan berani.

"Jadi, menghadirkan banyak orang itu akan menimbulkan kesan ke publik bahwa seakan-akan ini bersalah, jadi biasa saja," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: