Liputan6.com, Jakarta - Cawapres Sandiaga Uno menyebut, dukungan suara semua warga negara sangatlah penting. Termasuk suara dari pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang masih berada di Arab Saudi.
"Jadi satu suara saja saya pertaruhkan, apalagi sekelas Habib Rizieq Shihab tentunya ada pengikutnya juga dan selama ini ikut memperjuangkan kebenaran dan bagi kami ini suatu posisi yang sudah kami jelaskan di awal bahwa kami akan membela rakyat," kata Sandiaga di media center Prabowo-Sandi, Jl Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 23 Oktober 2018.
Menurutnya, semua warga negara dilindungi oleh hukum yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri.
Advertisement
Sandiaga bersama pihaknya berkomitmen untuk melindungi segenap seluruh rakyat Indonesia, termasuk elemen masyarakat punya pengaruh kepada proses demokrasi.
"Kita akan bela para ulama juga, kita akan lindungi dan kita akan jaga, keharmonisan berhubungan beragama, dan kita akan pastikan bahwa Prabowo-Sandi akan menghadirkan rasa aman tenteram untuk masyarakat Indonesia," tutur Sandiaga.
Sebelumnya, Capres Prabowo Subianto juga mengucapkan rasa hormat dan terima kasih atas dukungan ribuan santri dan ulama dalam acara perayaaan Hari Santri Nasional sekaligus milad Front Santri Indonesia ke-1, yang digelar Front Pembela Islam (FPI) di Bogor, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu Prabowo ingin menjemput pimpinan FPI Rizieq Shihab agar kembali ke Indonesia. Dia berharap bisa membawa Rizieq Shihab kembali ke Tanah Air sebelum terpilih sebagai presiden di Pilpres 2019.
"Kalau bisa Habib Rizieq sebelum saya terpilih bisa kembali. Kalau tidak, saya yang akan jemput beliau," ujar Prabowo dalam keterangan persnya, Senin malam 22 Oktober 2018.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dana Kampanye Prabowo-Sandiaga
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno melaporkan dana kampanye guna kepentingan Pilpres 2019. Total penerimaan dana kampanye sebesar Rp 31,7 miliar.
Dana tersebut digunakan sejak 23 September sampai 22 Oktober 2018 untuk kampanye. Dana terbesar disumbangkan dari cawapres Sandiaga Uno sebesar Rp 25,567,238,239.
Kedua, dari Prabowo Subianto sebanyak Rp 3,761,439,000 . Kemudian partai Gerindra menyumbang Rp 1,389,942,500 miliar. Lalu suntikan dari perorangan sebanyak Rp 10,050,000 dan kelompok Rp 2,570,000.
BPN juga merinci total pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 16,927,997,796. Biaya tersebut dipakai untuk pertemuan tatap muka Rp 1,838,907,221, pertemuan terbatas Rp 14,225,764, kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye pemilihan dan peraturan perundangan sebesar Rp 14,703,161,700, serta operasional lain lain senilai Rp 283,778,657.
Dana kampanye juga dikeluarkan untuk pengeluaran dana modal dengan total biaya Rp 87,894,454, pembelian peralatan Rp 37,894,454, dan pengeluaran modal lain-lain Rp 50.000.000.
Cawapres Sandiaga Uno mengatakan, pemaparan dana kampanye tersebut sesuai dengan janjinya yaitu melaporkan dana setiap satu bulan secara terbuka dan transparan.
"Kedua, adalah bahwa kita menerapkan satu inovasi baru yaitu ada sistem internal audit yang kita harapkan bisa melacak jika ada beberapa hasil keuangan yang tidak lazim perlu pastikan semua transaksi keuangan ini ada prinsip know your contributors ada prinsip KYC," katanya saat jumpa pers di media center Prabowo-Sandi, Jl Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/10).
Sandiaga menambahkan, dana yang dipaparkan tersebut belum seluruhnya. Pasalnya, saat dirinya dan Prabowo berkampanye ada masyarakat yang selalu menyumbang dan belum di masukkan ke pembukuan dana kampanye. Maka dari itu pihaknya akan melaporkan dana kampanye tiap satu bulan dari hasil kampanyenya nya ke daerah-daerah.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement