Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden Ma'ruf Amin angkat bicara soal isu dia dijadikan alat, akan diganti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di tengah jalan jika terpilih sebagai di pilpres 2019.
"Itu pernyataan salah dan menyesatkan umat, belakangan ini memang sering bergulir isu demikian, ini harus diluruskan, " kata Ma'ruf Amin, di Ponpes Alfalah, Desa Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin 19 November 2018.
Baca Juga
Menurut dia, sebagai Rais Aam PBNU dan ketua umum MUI, maka dia tidak pantas dijadikan alat untuk perjuangan merebut suara umat.
Advertisement
Ia yakin tidak mungkin diperalat Jokowi, karena pemilihan dia sudah melalui pertimbangan matang dan dilontarkan pihak yang tidak bertanggungjawab tanpa bukti serta fakta.
Ma'ruf Amin menambahkan, dalam berpolitik bahwa harus santun dengan cara meniru Nabi Muhammad yang sopan serta tidak galak.
Sifat memaki, di antaranya, harus dihindari maka perlu ada tekad para santri maupun kiai dengan penuh kesadaran sendiri untuk mencoblos tanpa ada paksaan kepada pihak lain.
Utamakan Toleransi
Ia juga meminta para pendukungnya itu untuk dapat menghindari intimidasi, teror dan toleransi terhadap pihak lain.
Dalam berpolitik menurut Islam, kata dia, harus memahami toleransi dan dapat menerima perbedaan karena merupakan lakum dinakum waliadin.
Saat ini, katanya, juga beredar isu yang perlu diluruskan karena dianggap tidak pantas berpasangan dengan Jokowi akibat perbedaan usia yang terpaut jauh.
"Saya lebih muda dari PM Malaysia, Mahathir Muhammad usia 93 tahun, dan diakui ketika berjumpa di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu," katanya dilansir dari Antara.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ratusan perempuan di Yogyakarta deklarikan dukungan untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Advertisement