Sukses

Tak Efisien, Tim Jokowi-Ma'ruf Enggan Debat Capres di Luar Jakarta

Seiring dengan adanya teknologi, kata Karding, masyarakat di daerah pelosok mana pun tetap dapat menyaksikan visi misi para kontestan dalam debat nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih menggodok usulan lokasi debat calon presiden-wakil presiden dilakukan di luar Jakarta. Kendati belum ada keputusan, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf berharap perhelatan debat capres tetap dilakukan di Jakarta.

Wakil Ketua TKN, Karding menilai, debat dilakukan di luar Jakarta tidak efisien. Seiring dengan adanya teknologi, kata Karding, masyarakat di daerah pelosok mana pun tetap dapat menyaksikan visi misi para kontestan dalam debat nanti.

"Soal tempat itu tidak terlalu relevan karena debat itu biasanya lebih banyak menggunakan media televisi sehingga akan efektif di Jakarta. Di luar daerah akan menguras banyak energi dan banyak hal yang harus disiapkan. Selama ini debat bukan di depan massa tapi di televisi," ujar Karding di Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Sebelumnya, Komisioner KPU Wahyu Setiawan menyampaikan pihaknya tengah mempersiapkan acara debat capres-cawapres yang rencananya dimulai pada Januari 2019. Dalam proses tersebut, KPU juga mengundang sejumlah media untuk membahas penyiaran debat.

"Kita akan membahas tempat debat capres apakah itu semuanya akan dilakukan di Jakarta atau di daerah yang lain. Sebaiknya tidak hanya di Jakarta tapi juga di daerah yang lain yang nanti akan kita pertimbangkan secara teknis yang memungkinkan itu di mana," kata Wahyu di kantor KPU, kemarin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Susun Format

KPU tengah menyusun format debat dan juga mengidentifikasi siapa saja panelis sampai moderator yang akan dilibatkan dalam debat nanti.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, lima kali debat itu untuk debat pasangan capres-cawapres, debat capres, dan debat cawapres. Saat debat capres, cawapres akan tetap dihadirkan. Begitu juga saat debat khusus cawapres, capres akan tetap hadir.

"Jadi saling hadir semua. Lima kali rencananya akan kita mulai di 2019. Kita juga sudah mulai mengidentifikasi isu-isu utama, panelis-panelis dan narasumber. Jadi nanti kita akan undang berbagai pihak untuk merumuskan isu-isu utama," kata Wahyu.

Setelah isu utama dirumuskan, KPU akan membahasnya bersama para pakar. Berbagai rancangan itu mulai dibuat tahun ini sehingga tinggal dilaksanakan tahun depan.

"Nanti kita adakan godok bersama tim pakar. Jadi rancangan waktunya sudah, isunya sudah, tim pakar sudah, calon panelis sudah, calon moderator sudah. Jadi rancangan itu sudah. Hanya memang itu baru akan dilakukan di 2019, tapi rancangan-rancangan itu sudah ada," tutur Wahyu.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com