Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto mengaku prihatin banyak ulama digolongkan dalam kelompok radikal. Padahal, dia meyakini bahwa mayoritas umat Islam di Indonesia adalah muslim yang moderat.
"Mereka lelah sekali dikategorikan dalam politik yang radikal. Tapi sekali lagi, merupakan tanggungjawab pemimpin untuk memimpin, pemimpin harus mengajar," kata Prabowo saat menjadi pembicara utama di The World 2019 Gala Diner The Economist di Singapura, Selasa 27 November 2018 malam.
Baca Juga
Ketum Partai Gerindra itu yakin mayoritas pemuka agama di Indonesia mengecam radikalisme dan mengkampanyekan ajaran Islam yang damai, serta Islam jalan tengah yang membawa manfaat bagi seluruh alam.
Advertisement
"Dan saya sangat optimis karena saya melihat banyak pemuka agama di Indonesia yang mengecam radikalisme dalam bentuk apapun, dan ajaran Islam menekankan ini," kata Prabowo.
Â
Lapangan Pekerjaan
Dia menambahkan, seorang pemimpin bangsa punya andil besar dalam meredam radikalisme dalam bentuk apa pun di Indonesia.
Pemimpin juga wajib menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda agar optimisme mereka terus tumbuh.
"Maka saya yakin bahwa pemimpin yang baik akan bisa meredakan segala bentuk radikalisme. Namun sekali lagi, apabila ada rasa kehilangan harapan, frustasi, pesimisme, jika tidak ada masa depan bagi anak muda, maka para demagog agama akan mempengaruhi mereka," tegas Prabowo Subianto.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement