Sukses

Berkarya Ancam Laporkan ke Polisi Sekjen PSI Sebut Soeharto Simbol KKN

Partai Berkarya kembali geram nama Presiden ke-2 RI Soeharto disangkutpautkan dengan korupsi.

Liputan6.com, Jakarta Partai Berkarya kembali geram nama Presiden ke-2 RI Soeharto disangkutpautkan dengan korupsi. Kali ini penguasa Orde Baru itu disebut sebagai simbol korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) oleh Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni.

Ketua DPP Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan Antoni bakal masuk daftar bersama Wasekjen PDIP Ahmad Basarah yang akan dilaporkan ke polisi. Wakil Ketua MPR itu lebih dulu menyebut Soeharto sebagai guru korupsi.

"Biar bertambah daftar yang akan dilaporkan. Mereka tidak takut dosa. Agamanya apa ya? Jangan-jangan ideologinya sama dengan PKI. Kok mantan presiden kita dihina begitu," kata Andi ketika dikonfirmasi, Jumat (30/11/2018).

Partai Berkarya sendiri erat dengan Cendana. Partai itu dipimpin oleh Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Putri Soeharto, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan. Soeharto dan Orde Baru kerap menjadi jualan kampanye Pemilu 2019 ini.

Andi mengklaim masih banyak yang mengidolakan Soeharto. Dia pun mengakui KKN menjadi alasan Soeharto diturunkan, namun bukan jadi alasan untuk menyudutkan.

"Pak Harto memang diturunkan salah satunya karena KKN mau dikurangi, tapi samimawon juga sampai kini. Toh KKN merajalela di mana-mana. Jangan terlalu suka menyudutkan dan mencap Pak Harto dengan berbagai istilah yang tidak senonoh," ujarnya.

Dia membantah ucapan Antoni bahwa Soeharto adalah simbol KKN. Andi menuding orang yang antitesis dengan Soeharto adalah PKI.

"Bisa jadi yang antitesis dari itu yang menyatakannya yang suka korup dan pemuja ideologi PKI," pungkasnya.

2 dari 2 halaman

Simbol Korupsi

Diberitakan, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni tidak yakin dengan komitmen pemberantasan korupsi Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Karena Prabowo tak bisa dipisahkan dari rezim Orde Baru. Mengingat Prabowo adalah mantan menantu Suharto.

Antoni tak segan menyebut Presiden kedua RI itu sebagai simbol korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Ini membuat aktivis melengserkan Suharto dan kroninya pada zaman itu.

"98 kita turun ke jalan menurunkan rezim Suharto dengan tiga alasan itu KKN, Korupsi Kolusi Nepotisme, dan ini secara politik terang benderang bahwa simbol KKN itu Pak Harto. Dan Pak Prabowo ada di sana mempertahankan Pak Harto," ujar Antoni di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat 30 November 2018.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan video pilihan di bawah ini: