Sukses

Kubu Prabowo Minta KPU Berikan Parpol Akses DPT Pemilu 2019

Menurut Iman, sampai hari ini partai politik dibatasi dalam menelusuri DPT.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Data dan Informasi badan pemenangan nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Nur Iman Santoso menyebut bahwa Daftar Pemilih Tetap (DPT) menjadi paling signifikan guna mewujudkan pemilihan umum yang bersih dan adil.

Iman berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan juga Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kemendagri memberikan akses terbuka bagi siapa pun untuk bisa memantau proses pemilu.

"Begitu juga dengan DPT, Disdukcapil kalau bisa jauh lebih berperan untuk bisa membantu KPU karena yang memiliki acsess full terhadap NIK dan NKK hanya Disdukcapil," Kata Iman, dalam diskusi bertajuk 'Pemilu bersih dan Adil : Ilusi atau Harapan' di Seknas Prabowo-Sandi, Jakarta, Selasa, (11/12).

Menurut Iman, sampai hari ini partai politik dibatasi dalam menelusuri DPT. Pasalnya, ada empat digit yang dirahasiakan lewat tanda bintang dalam NIK dan NKK. Padahal, saat ditelusuri masih ditemukan adanya dugaan Daftar Pemilihan Tetap Hasil Perbaikan Ketiga (DPT HP-3) yang masih bermasalah.

"Saya nyebutnya dugaan, kita tidak bisa menyebut itu ganda atau segala macam karena kami tidak memiliki akses penuh di empat digit terkahir dari NKK dan NIK itu," Kata Iman.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Duplikasi Identitas

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melihat temuan berupa duplikasi identitas yang masuk ke dalam DPT HP-3 yang bakal ditetapkan menjadi DPT oleh KPU pada 15 Desember. Iman berharap, KPU bisa menyelesaikan masalah ini guna mewujudkan pemilu yang baik. Salah satunya dimulai dari DPT yang bersih.

"Nah ini temuan yang akan kami sampaikan kepada KPU dan KPU mudah-mudahan bisa menerima bahwa apa yang duplikasi terjadi ini sebenarnya sudah mulai bisa lebih baik lagi. Dan mudah-mudahan menuju DPT bersih, kita bisa mendapatkan DPT kita menjadi DPT bersih," imbuhnya.

Diskusi tersebut juga dihadiri Direktur Jenderal Dukcapil Kementerian Dalam Negeri Prof Zudan Arif Fakhurlloh, Peniliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Siti Zuhro, Politikus Partai Demokrat Andi Nurpahti dan Sekjen KIPP Kaka Suminta.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com