Sukses

Tim Jokowi Nilai Pemindahan Markas Prabowo ke Jateng Sia-Sia

Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Rofiq menilai pemindahan markas pemenangan Prabowo-Sandiaga ke Jawa Tengah cuma buang-buang energi.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Rofiq menilai pemindahan markas pemenangan Prabowo-Sandiaga ke Jawa Tengah cuma buang-buang energi. Sebab, dia optimistis, Jawa Tengah sebagai lumbung suara Jokowi, kokoh dan pendukungnya tidak bakal goyah.

"Praktis upaya itu akan buang-buang energi saja, melakukan hal-hal yang muspro," kata Rofiq melalui pesan singkat, Jumat (14/12/2018).

Sekjen Perindo itu menilai, kubu Prabowo tak perlu sesumbar mengatakan bisa meraup suara 50 persen. Sebab, hasil pilgub tidak bisa menjadi acuan.

"Optimis boleh, tapi mesti dihitung dengan cermat," ujar Rofiq.

Sementara itu, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, tidak perlu ikut-ikutan tim Prabowo. Karena kerja pemenangan Jokowi telah dilakukan jauh-jauh hari.

"Kerja pemenangan Pak Jokowi tidak dikebut dalam semalam. Kami bekerja long term. Tidak sesaat," ujar Tofiq.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Target 40 Persen

Posko pemenangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan pindah dari Jakarta ke Jawa Tengah. Meski wilayah Jateng dianggap basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), BPN yakin bisa mengalahkan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Tak tanggung-tanggung, mereka menargetkan perolehan suara hingga 40 persen di provinsi tersebut. Target ini diharapkan dapat mendongkrak raupan suara nasional hingga mampu membawa Prabowo-Sandi ke kursi Presiden dan Wakil Presiden RI.

"Di sana basis merah jelas, siapapun mengetahui peta politiknya basis PDIP. Maka kami menargetkan 35-40 persen kami targetkan suara di Jawa Tengah. Kami total nanti Prabowo-Sandi akan memenangi di atas 55 persen," kata anggota BPN Ferdinand Hutahaean, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 9 Desember 2018.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi