Liputan6.com, Denpasar - Debat capres 2019 usai diselenggarakan. Kedua pasang kandidat memaparkan visi, misi dan program kerjanya dalam perspektif hukum, korupsi, Hak Asasi Manusia (HAM) dan terorisme.
Usai debat, DPD Gerindra Bali optimistis akan berpengaruh positif terhadap perolehan suara Prabowo-Sandi di Pulau Dewata. Direktur Bidang Relawan Badan Pemenangan Provinsi Prabowo-Sandi Provinsi Bali, Fabian Cornellis optimistis akan mendongkrak perolehan suara capres nomor urut 02 itu di Pulau Dewata.
Apalagi, jika dilihat dari performa dan penguasaan materi pada debat yang diselenggarakan di Hotel Bidakara Jakarta, Prabowo-Sandi dianggapnya jauh mengungguli kandidat capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Advertisement
"Kita harus melihat secara kualitas tidak berimbang. Capres dan cawapres nomor urut 02 amat menguasai materi debat," ungkap Fabian saat dihubungi, Jumat 18 Januari 2019.
Baca Juga
Ia yakin perfoma debat capres dan penguasaan materi Prabowo-Sandi akan berpengaruh pada peningkatan elektabilitas kandidat yang diusung Gerindra, PAN, PKS dan Partai Berkarya itu pada Pilpres 17 April 2019.
"Apakah itu akan berimbas pada perolehan suara di Bali, tentu ada pemilih cerdas dan swing voters yang realistis dan obyektif mengenai persoalan kebangsaan yang disampaikan Prabowo-Sandi," papar dia.
Â
Tentukan Nasib Bangsa
Di mata Fabian, pilpres kali ini amat menentukan bagaimana nasib bangsa lima tahun ke depan. Ia percaya kaum intelektual dan terpelajar yang belum menentukan pilihan telah jatuh hati pada paparan kandidat 02 pada debat.
"Pertumbuhan ekonomi bangsa lima tahun ke depan sangat penting. Kami melihat kelompok terpelajar ini realistis. Dan kami optimistis akan target realistis perolehan suara Prabowo-Sandi di Bali sebesar 35-40 persen," ucapnya.
Target perolehan itu, Fabian melanjutkan, bukan target kosong. "Kita tidak sedang berandai-andai. Pada Pemilu 2014 Prabowo memperoleh suara 27,28 persen di Bali. Kami yakin menaikkan 8 persen perolehan suara menjadi 35-40 persen yang merupakan cermin atau simbol kecerdasan masyarakat Bali," tutur Fabian.
Advertisement